Bupati Riza: Pancasila Harus Dihidupkan dalam Tindakan Nyata

TOBOALI – Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid, menegaskan bahwa Pancasila bukan hanya sekadar simbol, tetapi harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini ia sampaikan saat menjadi pembina upacara pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025 di Halaman Kantor Bupati, Rabu (1/10/2025).
Dalam amanatnya, Bupati Riza menekankan perbedaan antara Hari Lahir Pancasila 1 Juni dan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober.
“Jika 1 Juni adalah momen perumusan gagasan, maka 1 Oktober adalah momen pembuktian dan pengujian. Sejarah menunjukkan Pancasila sakti, tak tergantikan oleh ideologi lain,” tegasnya.
Bupati Riza juga menyinggung tragedi G30S/PKI 1965 sebagai pengingat sejarah bahwa kelengahan ideologi bisa mengundang perpecahan bangsa. Ia menyebut pengorbanan para pahlawan revolusi menjadi bukti betapa mahalnya harga persatuan.
Dengan tema “Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya”,
Bupati Riza mengajak masyarakat Bangka Selatan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila di semua aspek kehidupan.
“Sila pertama mengajarkan toleransi beragama, sila kedua dan kelima menegaskan keadilan serta kesetaraan, sila ketiga memperkuat persatuan dalam keberagaman, dan sila keempat menuntun kita bermusyawarah dengan hikmat demi kepentingan bersama,” jelasnya.
Bupati Riza menutup amanatnya dengan pesan kuat kepada warganya.
“Peristiwa G30S/PKI menjadi peringatan abadi. Karena itu, setiap warga negara harus menjadi agen perekat bangsa dengan mengamalkan Pancasila secara konsisten,” tandasnya.
Upacara peringatan ini diikuti oleh seluruh ASN dan non-ASN Pemkab Bangka Selatan, yang turut serta dalam rangkaian kegiatan mulai dari pembacaan teks Pancasila, UUD 1945, ikrar, hingga doa bersama.
Bagi Bupati Riza, momentum Hari Kesaktian Pancasila bukan sekadar mengenang sejarah, melainkan ajakan nyata agar masyarakat Bangka Selatan tetap solid menjaga persatuan bangsa. (Joy)