Bangka BelitungBerandaBeritaKepulauan RiauPT Timah

PT Timah Tbk Dorong Kemandirian Petani di Babel dan Kepri, Dari Traktor hingga Hidroponik, Hasil Panen Meningkat

PANGKALPINANG — PT Timah Tbk kembali menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan melalui program-program tanggung jawab sosial di sektor pertanian, Kamis (22/5/2025).

Di tengah dinamika tantangan global, PT Timah hadir untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dengan memberdayakan petani lokal di wilayah operasionalnya, yakni di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PT Timah meluncurkan berbagai inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas petani, memperkuat rantai pasok pangan, serta mendorong pertanian yang modern dan berkelanjutan.

Kontribusi nyata PT Timah diwujudkan dalam bentuk bantuan sarana dan prasarana, pelatihan teknis, hingga pendampingan usaha tani. Sejumlah kelompok tani telah merasakan manfaat dari program ini.

Di Kabupaten Karimun, misalnya, Kelompok Tani Bina Tailong dan Kelompok Tani Maulana Bukit Naga menerima bantuan alat mesin pertanian.

Sementara itu, kelompok perempuan di Setunak mendapatkan dukungan pengembangan pertanian hidroponik, membuka peluang bagi pemberdayaan ekonomi berbasis lingkungan.

Di Kabupaten Bangka, PT Timah memberikan bantuan hand tractor rotary dan cultivator untuk mempermudah pengolahan lahan. Di Kabupaten Bangka Barat, perusahaan juga membantu membangun rumah bibit, sistem aquaponik, dan vermicomposting yang mendukung praktik pertanian ramah lingkungan.

Tidak berhenti di situ, PT Timah juga aktif dalam peningkatan kapasitas petani. Di Kabupaten Bangka Selatan, Gapoktan Sinar Baru menerima pelatihan budidaya cabai. Ketua Gapoktan, Amir, menyampaikan bahwa sejak didampingi oleh PT Timah pada 2023, hasil panen cabai kelompoknya meningkat signifikan.

“PT Timah tidak hanya memberi modal usaha, tapi juga pendampingan teknis. Sekarang hasil panen kami lebih banyak dan kualitasnya juga meningkat,” ujar Amir.

Baca juga  Wujud Kepedulian di Bulan Ramadan, Kapolres Basel Pimpin Kegiatan Jum’at Berkah di Desa Gadung

Sementara di Kabupaten Belitung Timur, Kelompok Tani Bina Tani di Dusun Ganse menerima pelatihan budidaya bawang merah. Dedi Junaidi, salah satu anggota kelompok tersebut, mengaku optimistis dengan prospek pertanian mereka ke depan.

“Dulu kami coba-coba tanam bawang, tapi belum maksimal. Sekarang setelah dapat pelatihan dari PT Timah, kami jadi lebih paham cara menanam yang benar. Ini sangat membantu,” jelas Dedi.

Departemen Head Corporate Communication PT Timah, Anggi Siahaan, mengatakan bahwa program pertanian ini merupakan bagian dari kontribusi perusahaan dalam mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan nasional.

“Sektor pertanian adalah tulang punggung ketahanan pangan Indonesia. Kami percaya bahwa melalui kolaborasi dengan petani, pemerintah, dan pelaku usaha lainnya, kita bisa membangun sistem pertanian yang tangguh, berkelanjutan, dan berdaya saing,” ungkap Anggi.

Menurutnya, upaya PT Timah tidak hanya sebatas memberikan bantuan fisik, tapi juga membangun ekosistem pertanian yang mendukung keberhasilan petani secara jangka panjang.

“Program TJSL PT Timah di sektor pertanian telah memberikan dampak positif secara langsung kepada masyarakat, baik dari sisi peningkatan produktivitas maupun pemberdayaan ekonomi keluarga petani. Selain itu, program ini juga mendukung transformasi pertanian lokal menuju model yang lebih modern, adaptif, dan ramah lingkungan,” pungkas Anggi Siahaan.

Dengan strategi berkelanjutan yang dilakukan secara konsisten, PT Timah membuktikan bahwa perusahaan tambang pun bisa menjadi motor penggerak dalam sektor non-pertambangan, termasuk pertanian — sebuah langkah penting menuju kemandirian pangan dan kesejahteraan masyarakat yang lebih merata. (Shin)

sumber: www.timah.com

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!