BangkaBangka BelitungBerandaBeritaPangkalpinang

Dari Dapur ke TPS, Gerakan Emak-Emak Siap Menangkan Udin–Dessy di Pangkalpinang

PANGKALPINANG — Ada yang berbeda dari dinamika politik di Pangkalpinang jelang Pilkada 2025. Tak lagi didominasi elite partai dan panggung formal, kini gerakan politik justru tumbuh dari dapur, halaman rumah, hingga arisan kampung.

Di sanalah kelompok emak-emak, perempuan rumah tangga dengan jejaring sosial yang luas dan pengaruh emosional kuat, menjadi kekuatan politik tak kasat mata yang nyata, menggalang dukungan untuk pasangan Prof. Saparudin Masyarif dan Dessy Ayutrisna.

Silaturahmi yang digelar di Bukit Merapin, Kecamatan Gerunggang, menjadi panggung kebangkitan gerakan akar rumput ini, Sabtu (19/7/2025).

Puluhan emak-emak hadir bukan hanya untuk mendengar janji politik, tetapi membawa aspirasi nyata tentang kesejahteraan, pendidikan, pekerjaan, dan layanan publik yang selama ini dirasa masih jauh dari ideal.

“Sekarang kami yang turun. Jangan anggap remeh suara emak-emak, dari dapur pun kami bisa menangkan pemimpin,” tegas Ibu Yani, yang selama ini aktif dalam kegiatan sosial warga.

Bagi kelompok emak-emak ini, pasangan Prof. Udin dan Dessy bukanlah pilihan instan. Mereka telah mengamati, menilai, dan akhirnya menjatuhkan pilihan karena dinilai mampu memberikan solusi atas masalah utama masyarakat bawah, lapangan kerja bagi anak-anak muda dan kemudahan mengakses layanan publik.

“Saya lihat Pak Udin ini bukan cuma profesor yang pintar, tapi juga orang yang paham susahnya hidup di bawah. Dia pernah dari bawah, dan bisa bantu orang kecil,” ungkap Ibu Rika, seorang ibu dari tiga anak, yang mengaku siap jadi relawan dari rumah ke rumah.

Kekaguman terhadap Prof. Udin tidak lepas dari rekam jejaknya di dunia pendidikan, manajerial, dan kontribusi terhadap program sosial. Ia dikenal memiliki pendekatan humanis, serta berorientasi pada solusi jangka panjang, terutama di bidang ketenagakerjaan dan pengembangan keterampilan.

Isu utama yang menjadi simpul emosi para emak-emak adalah soal masa depan anak-anak mereka. Tingginya angka lulusan sekolah yang belum terserap dunia kerja menjadi kecemasan bersama. Pasangan Udin–Dessy dianggap membawa harapan baru.

Baca juga  Polisi Ringkus Empat Pelaku Sindikat Pencuri Buah Sawit di Desa kepoh

“Kalau anak lulus kuliah tapi nganggur, hati ibu mana yang tenang? Kami yakin, Prof. Udin bisa buka peluang kerja dan bantu pelatihan,” ujar Ibu Yuliana, peserta silaturahmi.

Di sisi lain, kelompok emak-emak ini juga mengeluhkan layanan publik yang berbelit dan jauh dari responsif. Mulai dari urusan administrasi, kesehatan, hingga bantuan sosial, semuanya dinilai masih perlu perbaikan. Di sinilah harapan kepada pasangan ini tumbuh.

“Kalau bisa bikin sistem cepat, gak muter-muter, rakyat akan senang. Kami butuh yang ngurus dengan hati, bukan cuma duduk di kantor,” ujar seorang ibu, yang mengapresiasi janji Prof. Udin membangun sistem digitalisasi pelayanan publik.

Sementara itu, figur Dessy Ayutrisna mendapat tempat tersendiri di hati para perempuan. Sebagai perempuan yang aktif dalam dunia sosial, UMKM, dan advokasi masyarakat, kehadiran Dessy dianggap menjadi representasi suara kaum perempuan dalam pemerintahan.

“Kalau ada Bu Dessy di atas, urusan perempuan dan ibu-ibu pasti lebih diperhatikan. Kami percaya perempuan tahu betul bagaimana rasanya ngurus rumah tangga dan ngurus rakyat,” ujar Ibu Lia.

Yang menarik, dukungan emak-emak ini tidak dibangun lewat baliho besar atau kampanye megah. Mereka bekerja dalam diam, dari dapur ke warung, dari rumah ke pasar, dari grup WhatsApp hingga pengajian lingkungan. Perlahan tapi pasti, suara disebar, keyakinan ditanamkan.

“Suara kami mungkin kecil, tapi kalau semua mak-mak bersatu, bisa guncang,” ucap Ibu Nur, yang mengaku sudah mengajak lebih dari 30 tetangga untuk solid mendukung Udin–Dessy.

Silaturahmi di Bukit Merapin bukan hanya ajang politik biasa, melainkan simbol pergerakan sosial. Dari hati seorang ibu, lahir harapan akan masa depan kota. Dan dari tangan-tangan sederhana mereka, kemungkinan kemenangan bisa ditentukan.

“Prof. Udin itu bukan sekadar calon walikota, tapi harapan banyak ibu seperti saya. Kalau beliau menang, bukan cuma dia yang naik, tapi rakyat kecil juga akan ikut naik,”pungkas Ibu Maria, dengan mata berkaca. (Yudi)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!