Bangka BelitungBangka SelatanBerandaBerita

Pasar Murah Basel Wujudkan Ketahanan Sosial Jelang 1 Muharam, Wabup Debby: Masyarakat Butuh Aksi Nyata, Bukan Janji

BANGKA SELATAN — Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun ketahanan sosial masyarakat melalui kegiatan Operasi Pasar Murah yang digelar di Desa Nyelanding, Kamis (26/6/2025).

Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 Hijriah, dan menjadi momentum penting bagi pemerintah daerah untuk hadir langsung di tengah-tengah masyarakat.

Warga dari berbagai kalangan tampak antusias mengikuti kegiatan ini sejak pagi. Mereka tidak hanya datang untuk berbelanja kebutuhan pokok dengan harga murah, tetapi juga merasakan kehadiran dan kepedulian pemerintah daerah yang nyata.

Wakil Bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi, yang hadir langsung di lokasi, menegaskan bahwa pasar murah ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bentuk aksi nyata untuk memperkuat solidaritas dan menjaga daya tahan masyarakat dalam menghadapi tekanan ekonomi.

“Masyarakat tidak butuh janji. Mereka butuh aksi yang bisa dirasakan. Inilah salah satu cara kami memperlihatkan bahwa pemerintah hadir dan peduli, bukan hanya ketika pesta demokrasi, tetapi setiap kali rakyat menghadapi tantangan hidup,” ujar Wabup Debby, yang akrab disapa Bunda Debby.

Dalam kegiatan pasar murah ini, Pemkab Basel bekerja sama dengan pelaku UMKM, petani lokal, dan distributor sembako untuk menyiapkan bahan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah dibandingkan pasar umum.

Berikut rincian harga beberapa komoditas yang dijual:

Beras premium 5 kilogram: Rp 75.000

Gula pasir: Rp 17.500/kg

Minyak goreng: Rp 18.000/liter

Tepung terigu: Rp 12.000/kg

Selain sembako, juga tersedia hasil pertanian dan produk lokal:

Cabai merah: Rp 40.000/kg

Kol: Rp 10.000/kg

Jeruk dan apel segar: mulai dari Rp 25.000/kg.

Warga desa pun sangat terbantu, mengingat harga-harga di pasar tradisional belakangan ini mengalami fluktuasi. Banyak yang datang membawa tas besar dan langsung berbelanja dalam jumlah banyak.

Menurut Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Bangka Selatan, Era Fitrawati, kegiatan ini juga menjadi wadah untuk mendukung pelaku usaha mikro dan petani lokal.

Baca juga  Rumpon Harapan di Laut Matras, PT Timah dan Nelayan Bersatu Jaga Laut Sejahterakan Pesisir

“Pasar murah bukan hanya tentang harga, tetapi juga tentang kesempatan. Kesempatan bagi petani dan pelaku UMKM lokal untuk memasarkan produk mereka secara langsung ke masyarakat, tanpa melalui rantai distribusi panjang,” jelas Era.

Beberapa pelaku UMKM yang turut serta dalam pasar murah kali ini mengaku sangat terbantu karena dapat menjual hasil produksi mereka lebih cepat dan menjangkau lebih banyak pembeli.

Wabup Debby juga memanfaatkan kunjungan ini untuk berdialog langsung dengan warga, mendengarkan keluhan mereka soal harga pangan, akses layanan kesehatan, dan permintaan kegiatan serupa di desa lain.

“Kami akan evaluasi dan rancang agenda pasar murah di desa-desa lain. Ini bukan program sekali jalan. Ini bagian dari sistem perlindungan sosial yang kami bangun secara bertahap,” ucapnya.

Ia juga mengajak seluruh OPD, pelaku usaha, dan masyarakat untuk memperkuat rasa kebersamaan dan kepedulian sosial, terutama di momen-momen keagamaan yang sarat nilai spiritual.

“1 Muharam bukan hanya momen perayaan. Ia menjadi pengingat bahwa kepedulian harus menjadi budaya, dan pemerintah harus jadi teladan,” tegasnya.

Dengan keberhasilan pasar murah di Desa Nyelanding, Pemkab Bangka Selatan berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut di berbagai wilayah lainnya, tidak hanya untuk menstabilkan harga pangan, tetapi juga untuk memperkuat ketahanan sosial, ekonomi komunitas, dan rasa kebersamaan warga.

“Semoga kegiatan ini membawa berkah dan mempererat hubungan antara pemerintah dan rakyat. Karena ketika empati dan aksi bertemu, maka solusi akan terasa lebih dekat dan nyata,” tutup Bunda Debby.

Operasi Pasar Murah Bangka Selatan bukan sekadar distribusi sembako. Ia adalah bentuk nyata dari kebijakan publik yang berorientasi pada kehadiran, kepedulian, dan ketahanan sosial. Lewat kegiatan ini, Wabup Debby menunjukkan bahwa keberpihakan kepada rakyat harus diwujudkan dengan tindakan langsung, bukan wacana. (Eboy)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!