BangkaBangka BelitungBerandaBerita

Siap Rebut Kemenangan di Bangka, NasDem dan Golkar Resmi Usung Rato Rusdiyanto dan Ramadian di Pilkada Ulang 2025

BANGKA BELITUNG — Peta politik di Kabupaten Bangka resmi bergeser. Dalam momen yang dinanti banyak pihak, Partai NasDem dan Partai Golkar akhirnya menyatakan koalisi dan secara resmi mengusung pasangan Rato Rusdiyanto dan Ramadian alias Jendul sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bangka dalam Pilkada Ulang 2025.

Pengumuman resmi tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai NasDem, Abdullah Randi, pada Selasa, 24 Juni 2025 pukul 15.30 WIB.

Dalam pernyataannya, Randi menegaskan bahwa koalisi ini merupakan keputusan struktural yang disepakati oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) kedua partai.

“Seizin Ketua DPW Partai NasDem Bangka Belitung, DR. Fendi Haryono, kami umumkan bahwa pada Pilkada ulang di Kabupaten Bangka, Partai NasDem resmi berkoalisi dengan Partai Golkar untuk mengusung pasangan Rato Rusdiyanto dan Ramadian alias Jendul,” ujar Randi.

Randi juga menegaskan bahwa seluruh kader partai, baik di tingkat pusat maupun daerah, diwajibkan untuk tunduk dan patuh terhadap instruksi dan garis perjuangan partai dalam mendukung pasangan ini hingga titik kemenangan.

Pasangan ini dinilai sebagai kolaborasi strategis antara kekuatan teknokratis dan pengaruh akar rumput. Rato Rusdiyanto, kader NasDem, memiliki rekam jejak panjang di pemerintahan daerah dan dipandang memahami arah pembangunan dan tata kelola pemerintahan modern.

Sementara Ramadian alias Jendul, dari Partai Golkar, dikenal sebagai tokoh masyarakat yang dekat dengan basis rakyat kecil, aktif dalam pemberdayaan komunitas desa, serta memiliki jejaring kuat di wilayah pedesaan.

Koalisi ini memadukan dua sosok dari latar belakang berbeda namun saling melengkapi, satu paham sistem pemerintahan, satu lagi paham denyut kehidupan masyarakat.

Sebagaimana diketahui, Pilkada ulang ini digelar setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membatalkan hasil Pilkada sebelumnya akibat pelanggaran administratif yang signifikan.

Kondisi ini membuat semua partai politik harus kembali dari awal, membuka peluang bagi munculnya kekuatan-kekuatan politik baru, termasuk konsolidasi ulang antar partai.

NasDem dan Golkar tidak menyia-nyiakan momentum ini. Dengan langkah cepat dan strategis, mereka membentuk poros besar yang solid, menetapkan pasangan calon lebih awal, dan memulai konsolidasi struktur di seluruh tingkatan.

Baca juga  PT Timah Libatkan 187 UMKM di Pekan Sehat, Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Enam Daerah

“Poros besar ini dibentuk untuk tidak hanya memenangkan Pilkada, tetapi juga menghadirkan kepemimpinan baru yang bersih, merakyat, dan mampu mengakselerasi pembangunan daerah,” tambah Randi.

Koalisi NasDem–Golkar optimis dapat meraih suara mayoritas dalam Pilkada Ulang Kabupaten Bangka. Dukungan dari dua partai besar ini diharapkan mampu menyatukan kekuatan mesin politik dari tingkat pusat hingga desa.

Langkah kampanye juga mulai dirancang matang, dengan pendekatan yang mengedepankan dialog warga, penyampaian visi-misi secara langsung, dan kampanye bersih tanpa politik uang.

Konsolidasi kader, pelatihan saksi, dan penguatan basis pemilih loyal menjadi bagian dari strategi utama.

Kader partai diinstruksikan untuk turun langsung ke masyarakat, membangun komunikasi politik yang efektif, serta mengedepankan program-program berbasis kebutuhan lokal seperti penguatan UMKM, infrastruktur desa, pendidikan, dan pelayanan kesehatan.

Sejumlah tokoh masyarakat dan warga menyambut positif pengumuman ini. Rato dan Jendul dikenal bukan sebagai nama baru, namun tokoh yang sudah lama berinteraksi langsung dengan masyarakat.

“Kami butuh pemimpin yang tahu persoalan desa, bukan yang cuma datang saat kampanye. Pak Jendul orangnya merakyat, dan Pak Rato itu birokrat yang amanah,” ujar Sutrisno, tokoh pemuda Desa Rebo.

Sementara itu, pengamat politik lokal menyatakan bahwa duet ini bisa menjadi penantang kuat bagi pasangan-pasangan lain yang mungkin diusung oleh PDI Perjuangan, Gerindra, PKB atau PPP. Modal utama mereka bukan hanya kekuatan partai, tetapi juga keterikatan emosional dengan pemilih lokal yang sudah terbangun sejak lama.

Koalisi NasDem dan Golkar tidak hanya menunjukkan kekuatan politik, tetapi juga mengusung semangat perubahan dan harapan baru.

Dengan mengusung pasangan Rato Rusdiyanto–Ramadian, mereka menyatakan tekad untuk menghadirkan kepemimpinan yang adil, dekat dengan rakyat, dan mampu membawa Kabupaten Bangka ke arah yang lebih maju dan berintegritas.

Kini, tantangan berikutnya adalah membuktikan bahwa deklarasi ini bukan sekadar strategi politik, melainkan awal dari perubahan nyata yang diharapkan masyarakat Bangka. (Shin)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!