Diamnya Bangun Jaya Diduga Intimidasi Tommy Permana ke Panwascam, Publik Pertanyakan Peran Ketua Tim Paslon 02

PANGKALPINANG — Gelombang kritik terus mengalir pasca viralnya video diduga intimidasi Tommy Permana terhadap Panwascam Girimaya.
Dalam rekaman itu, Tommy terlihat melontarkan kata-kata kasar, menuding pengawas pemilu tidak netral, hingga menantang mereka mundur dari jabatan.
Namun, perhatian publik justru tertuju pada sosok Bangun Jaya, Wakil Ketua DPRD sekaligus Ketua Tim Pemenangan Paslon 02, yang hadir di lokasi namun hanya diam.
Diamnya Bangun Jaya dinilai publik sama berbahayanya dengan tindakan Tommy. Sebagai Ketua Tim Paslon 02, posisinya tidak bisa dilepaskan dari tanggung jawab politik maupun moral.
Kehadirannya tanpa ada upaya menengahi atau meredam situasi justru memunculkan tafsir bahwa intimidasi tersebut bukanlah aksi personal, melainkan memiliki dukungan atau setidaknya pembiaran dari lingkaran politik Paslon 02.
“Bangun Jaya itu Ketua Tim, artinya segala tindak-tanduk di lingkaran Paslon 02 akan dikaitkan dengannya. Diamnya ia saat Panwascam ditekan bisa diartikan sebagai restu diam-diam,” ujar seorang pengamat politik lokal.
Publik pun ramai-ramai menuntut klarifikasi. Warganet mempertanyakan, apakah Bangun Jaya hadir hanya sebagai saksi pasif, sekadar menemani, atau memang bagian dari skenario politik untuk melemahkan independensi Panwascam.
Pengamat menegaskan, Paslon 02 perlu segera memberikan penjelasan terbuka agar tidak menimbulkan kesan intimidasi dijadikan strategi resmi.
“Jika dibiarkan, kepercayaan publik terhadap netralitas pemilu akan runtuh dan legitimasi Pilkada ulang Pangkalpinang ikut terancam,” tambahnya.
Kini, sorotan publik tertuju kepada Bangun Jaya. Sebagai pejabat publik sekaligus Ketua Tim Pemenangan, ia dituntut menunjukkan tanggung jawab moral dengan memberikan klarifikasi. Sebab dalam demokrasi, diam di saat ada dugaan pelanggaran bukanlah pilihan yang bebas dari konsekuensi. (Yg)