Police Goes To School, Kapolres Basel Bekali Siswa SMPN 1 Toboali Bijak Hadapi Era Digital dan Bahaya Pergaulan Bebas

TOBOALI — Dalam suasana yang penuh antusias, Kapolres Bangka Selatan, AKBP Agus Arif Wijayanto, S.H., S.I.K., M.H., memimpin langsung upacara bendera di SMP Negeri 1 Toboali pada Senin (4/8/2025).
Kehadirannya bukan hanya sekadar sebagai pembina upacara, tetapi juga membawa misi edukatif dalam program nasional Police Goes to School, yakni menyapa, mengedukasi, dan membangun kedekatan dengan generasi muda di sekolah-sekolah.
Didampingi oleh Kasat Lantas Polres Basel, AKBP Agus Arif Wijayanto mengangkat tema penting yang menyentuh langsung kehidupan pelajar masa kini: tantangan era digital dan bahaya pergaulan bebas. Ia menyampaikan amanat yang penuh pesan moral dan tanggung jawab sosial kepada ratusan siswa SMPN 1 Toboali.
“Program Police Goes to School ini kami hadirkan agar anak-anak tidak lagi melihat polisi sebagai sosok yang menakutkan, tapi justru sebagai sahabat yang peduli terhadap masa depan mereka. Kami ingin menciptakan suasana sekolah yang aman dan nyaman untuk belajar dan bertumbuh,” ujar AKBP Agus di hadapan para siswa dan guru.
Kapolres menekankan bahwa usia remaja adalah fase paling rentan dalam pencarian jati diri, yang bila tidak diarahkan dengan baik bisa terjerumus ke dalam berbagai bentuk kenakalan remaja. Ia menyebutkan beberapa contoh nyata yang kerap terjadi, seperti penyalahgunaan narkoba, konsumsi minuman keras, perkelahian antarpelajar, balap liar, hingga paparan konten negatif seperti pornografi dan aksi kekerasan di media sosial.
“Kami ingin siswa-siswi memahami bahwa semua itu bukan hal sepele. Salah pilih pergaulan bisa berdampak besar bagi masa depan. Apalagi sekarang semuanya serba digital, sekali salah unggah di media sosial, dampaknya bisa luas dan permanen,” jelasnya.
Kapolres juga menyinggung isu yang tengah viral, yakni kasus-kasus bullying di lingkungan sekolah yang kerap tersebar luas di media sosial.
“Kami datang juga untuk mengajak adik-adik menjauhi bullying. Jangan biarkan sekolah menjadi tempat yang menakutkan bagi siapa pun. Mari kita ciptakan lingkungan yang penuh empati, saling menghargai, dan mendukung satu sama lain,” pesannya tegas.
Ia juga memberikan pesan bijak mengenai penggunaan media sosial. Menurutnya, media sosial bisa menjadi sarana belajar, berkarya, dan membangun relasi yang positif jika digunakan dengan benar.
Namun sebaliknya, media sosial juga bisa menjadi alat perusak diri jika digunakan untuk menyebar kebencian, hoaks, atau merundung orang lain.
“Bijaklah dalam menggunakan media sosial. Pikirkan sebelum mengunggah, dan jangan pernah menggunakan media sosial untuk menyakiti orang lain. Jadilah generasi muda yang berani bersuara kebaikan,” ujarnya.
Di akhir amanatnya, AKBP Agus menegaskan bahwa Police Goes to School bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bentuk nyata kepedulian Polri terhadap pendidikan karakter generasi muda. Ia menyampaikan bahwa kegiatan serupa akan terus dilakukan di berbagai sekolah lain di Bangka Selatan sebagai upaya preventif dalam menjaga kamtibmas dari akar rumput.
Dengan pendekatan yang humanis, edukatif, dan penuh motivasi, kehadiran Kapolres di sekolah mendapat sambutan positif dari pihak sekolah dan siswa. Program ini diharapkan mampu membentuk pelajar yang tak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara moral dan siap menghadapi tantangan era digital yang penuh godaan.
Kapolres pun mengakhiri amanatnya dengan semangat kolaboratif, “Mari kita jaga masa depan anak-anak kita bersama. Karena membina generasi muda hari ini, berarti kita sedang menjaga masa depan bangsa.” (Eboy)