Pj Gubernur Babel Terpukau Museum Timah Indonesia, Wisata Edukasi Sejarah Pertambangan

PANGKALPINANG – Penjabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung, Sugito, mengaku terkesan dengan Museum Timah Indonesia (MTI) Pangkalpinang yang dikelola oleh PT Timah.
Museum yang berada di pusat Kota Pangkalpinang ini menyimpan berbagai koleksi sejarah pertambangan timah dari masa kolonial hingga era modern.
Sugito yang didampingi Pj Sekda Babel, Ferry Afriyanto, tampak antusias melihat berbagai koleksi museum dan mendengarkan penjelasan dari pemandu saat berkunjung pada Kamis (20/3/2025).
Ia mengungkapkan bahwa museum ini tidak hanya menjadi tempat penyimpanan sejarah tetapi juga berfungsi sebagai sarana edukasi bagi generasi mendatang.
“Kesan pertama saya saat masuk ke sini, tempat ini heritage banget. Bangunan lama dari zaman Belanda ini memberi nuansa seolah membawa kita ke masa lalu, terutama saat melihat koleksi benda dan dokumentasi sejarahnya,” ujar Sugito.
Menurutnya, museum ini memiliki peran penting dalam menjaga sejarah pertimahan di Bangka Belitung agar tidak dilupakan.
“Dari referensi yang saya lihat, sejarah pertambangan timah sejak zaman VOC hingga sekarang terdokumentasi dengan baik di sini. Ini bukan sekadar sejarah, tapi juga edukasi tentang sumber daya mineral di Babel,” tambahnya.
Lebih lanjut, Sugito berharap Museum Timah Indonesia dapat terus dikembangkan dan dioptimalkan sebagai destinasi wisata edukatif di Pangkalpinang.
“Pariwisata tidak hanya soal keindahan alam, tetapi juga sejarah dan edukasi. Museum ini bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan karena menggabungkan sejarah pertambangan dan perkembangan peradaban di Bangka Belitung,” tuturnya.
Museum Timah Indonesia Pangkalpinang mencatat jumlah kunjungan 23.957 orang pada tahun 2024, yang didominasi oleh pelajar, wisatawan nusantara, wisatawan mancanegara, perguruan tinggi, serta masyarakat lokal.
Sebagai salah satu museum yang menampilkan sejarah panjang industri timah, MTI Pangkalpinang menyajikan berbagai artefak bersejarah, dokumentasi proses penambangan, serta perkembangan teknologi yang digunakan dari masa ke masa.
Sugito menegaskan bahwa museum ini harus terus dilestarikan dan dikembangkan agar dapat memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat dan wisatawan.
“Museum ini memiliki nilai sejarah dan edukasi yang luar biasa. Saya berharap ini bisa menjadi salah satu destinasi unggulan di Bangka Belitung,” tutupnya. (Dor)





