Kapolres Basel Ucapkan Belasungkawa dan Ingatkan Orang Tua & Guru: Awasi Anak, Cegah Bullying Sejak Dini

BANGKA SELATAN – Tragedi yang menimpa pelajar berinisial ZH di Bangka Selatan menyisakan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi masyarakat luas.
Menanggapi hal tersebut, Kapolres Bangka Selatan, AKBP Agus Arif Wijayanto, tidak hanya menyampaikan belasungkawa, tetapi juga menyerukan pentingnya keterlibatan orang tua dan pendidik dalam mencegah kasus perundungan (bullying) sejak dini.
“Pertama-tama saya selaku Kapolres Bangka Selatan menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas berpulangnya ananda ZH. Saya mendoakan semoga ananda ZH diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, ketabahan dan keihklasan,” ucap AKBP Agus Arif Wijayanto, Senin (28/7/2028).
AKBP Agus Arif Wijayanto mengungkapkan, sejak mendapat informasi awal terkait dugaan bullying yang menyebabkan meninggalnya korban, pihaknya langsung melakukan sambang duka ke rumah keluarga korban. Tak hanya itu, Polres juga telah memulai proses penyelidikan secara internal.
“Kami langsung bergerak cepat. Meski belum ada laporan resmi dari keluarga, kami tetap melakukan penyelidikan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan kejadian ini,” jelasnya.
Ia menegaskan, jika dari hasil penyelidikan ditemukan unsur pidana, maka perkara ini akan ditingkatkan ke tahap penyidikan dan siapa pun yang terlibat akan diproses hukum secara adil.
“Apabila dalam proses penyelidikan ini ditemukan ada unsur pidananya, maka kasus akan ditingkatkan ke tahap penyidikan. Siapapun pelakunya akan kami proses sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” tegas AKBP Agus Arif Wijayanto.
Namun lebih dari itu, Kapolres menaruh perhatian pada aspek pencegahan. Ia menekankan bahwa kasus seperti ini seharusnya menjadi momentum bagi semua pihak, khususnya orang tua dan tenaga pendidik, untuk lebih peduli terhadap kondisi psikologis dan pergaulan anak-anak.
“Saya berpesan kepada para orang tua dan guru agar menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi anak-anak. Tingkatkan kepedulian terhadap mereka, awasi keseharian mereka, baik saat berada di rumah maupun di sekolah,” imbaunya.
AKBP Agus Arif Wijayanto juga mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum. Ia menegaskan bahwa kepolisian berkomitmen penuh menangani kasus ini secara profesional dan transparan.
“Saya menghimbau kepada masyarakat agar menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada kami, dan tidak main hakim sendiri,” pungkasnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak tentang bahaya laten bullying di kalangan pelajar. Diperlukan sinergi antara keluarga, sekolah, dan aparat hukum untuk menciptakan lingkungan sosial yang lebih peduli, aman, dan sehat bagi generasi muda. (Eboy)