PT Timah Tbk Dukung Inklusi Lewat Edukasi, Seminar Parenting di Koba Bangun Harapan Baru bagi Ortu ABK

BANGKA TENGAH — Dunia usaha tak hanya hadir untuk mengejar keuntungan, namun juga memiliki tanggung jawab sosial dalam membangun masyarakat yang inklusif.
Komitmen inilah yang kembali ditunjukkan oleh PT Timah Tbk, dengan menyelenggarakan Seminar Disabilitas bertajuk “Mensukseskan Anak Berkebutuhan Khusus”, bertempat di Aula Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Koba, Rabu (25/6/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Timah di bidang pendidikan dan sosial kemasyarakatan, yang tahun ini memasuki tahun kedua setelah sebelumnya sukses digelar di Pangkalpinang dan Kabupaten Karimun.
Menggandeng Konsultan Rumah Indira, seminar ini menghadirkan dua narasumber profesional, Iin Indriyani dan dr. Rahmadi Iwan Guntoro, Sp.P, yang memberikan pemahaman menyeluruh kepada orang tua dan guru mengenai pola pengasuhan anak berkebutuhan khusus (ABK) secara tepat dan efektif.
Seminar ini disambut antusias oleh puluhan orang tua siswa SLBN Koba yang hadir. Mereka tak hanya menyimak materi, tapi juga mendapatkan sesi konsultasi langsung untuk menyampaikan kendala yang selama ini mereka hadapi dalam mendidik dan membina anak mereka.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Bangka Tengah, Irwan, yang hadir membuka acara, menilai kegiatan ini sangat bermanfaat, terlebih mengingat keterbatasan tenaga pendidik SLB dan minimnya ruang diskusi edukatif yang bisa diakses oleh orang tua ABK.
“PT Timah hadir bukan hanya sebagai perusahaan tambang, tetapi sebagai mitra strategis pembangunan sosial. Dengan adanya seminar ini, kami harap semakin banyak pihak yang sadar dan peduli terhadap pendidikan anak-anak istimewa ini. Mereka tidak boleh dipinggirkan, mereka punya hak dan potensi,” kata Irwan.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung, Darlan, menilai PT Timah sebagai pelopor kegiatan edukatif yang menyasar keluarga siswa SLB. Menurutnya, perhatian terhadap pendidikan inklusif masih minim, dan kegiatan seperti ini harus diperluas ke seluruh wilayah.
“PT Timah adalah pionir. Kita di Bangka Belitung memiliki tujuh SLB, dan kegiatan ini bisa menjadi model sinergi yang kuat antara sektor swasta dan dunia pendidikan. Program seperti ini punya dampak jangka panjang dan sangat menyentuh masyarakat akar rumput,” ujar Darlan.
Dukungan senada juga datang dari Kepala SLBN Koba, Sri Kartini, yang menyampaikan bahwa saat ini sekolahnya menampung sebanyak 118 siswa berkebutuhan khusus dari berbagai kategori. Menurutnya, keberhasilan pendidikan anak-anak ini sangat bergantung pada peran aktif orang tua.
“Banyak orang tua masih belum sadar bahwa pendidikan ABK itu butuh komitmen penuh. Kami para guru tak bisa sendiri. Maka kehadiran PT Timah dengan seminar ini sangat membantu. Semoga ini menjadi awal dari gerakan yang lebih luas untuk membangun kesadaran bersama,” ungkap Sri Kartini.
Salah satu peserta, Komaria, yang merupakan ibu dari anak berkebutuhan khusus berusia 15 tahun yang kini bersekolah di tingkat SMA, mengungkapkan rasa syukurnya karena seminar ini menjadi ruang belajar dan juga ruang penguatan mental bagi para orang tua.
“Selama ini kami merasa sendiri. Tapi lewat seminar ini, saya jadi tahu bahwa kami tidak sendirian, bahwa masih ada yang peduli. Saya belajar banyak hari ini, terutama tentang bagaimana memperlakukan anak saya dengan cara yang lebih baik dan penuh kasih. Terima kasih PT Timah,” ujarnya haru.
Lebih dari sekadar seminar, kegiatan ini membangun sebuah pesan penting: bahwa penyandang disabilitas memiliki hak yang sama untuk berkembang dan sukses, dan bahwa dukungan harus datang dari banyak arah, keluarga, sekolah, masyarakat, dan dunia usaha.
PT Timah melalui inisiatif ini tidak hanya menunjukkan kepedulian, tetapi juga mendorong perubahan cara pandang masyarakat terhadap disabilitas. Inklusi bukanlah pilihan, tetapi kewajiban kita bersama untuk memastikan tidak ada satu pun anak Indonesia yang tertinggal. (Dor)
sumber: www.timah.com





