PT Timah Tbk Bangun 100 Meter Penahan Abrasi di Pantai Pongkar, Dorong Wisata Unggulan di Kabupaten Karimun

KARIMUN — Sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan sekaligus upaya mendukung sektor pariwisata lokal, PT Timah Tbk membangun penahan abrasi sepanjang 100 meter di Pantai Pongkar, Desa Pongkar, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.
Infrastruktur ini dirancang untuk mengurangi dampak abrasi yang selama ini menjadi ancaman serius bagi kawasan pesisir dan masyarakat sekitar.
Pemasangan penahan abrasi ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Timah Tbk, yang terus berupaya berkontribusi positif terhadap masyarakat di wilayah operasional perusahaan, terutama dalam aspek lingkungan hidup dan sosial ekonomi.
Pantai Pongkar sebelumnya dikenal luas sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Kabupaten Karimun. Keindahan alamnya dengan pasir putih dan laut biru menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kondisi pantai mengalami kemunduran akibat abrasi yang terus menggerus garis pantai, bahkan mendekati pemukiman warga.
“Pantai Pongkar dulu ramai dikunjungi, jadi tempat favorit warga dan turis. Tapi sejak abrasi makin parah, pantai ini jadi rusak dan mulai ditinggalkan,” ungkap Abdul Jamal, Kepala Desa Pongkar.
Ia menyatakan bahwa pemasangan penahan abrasi dari PT Timah menjadi langkah konkret yang sangat dibutuhkan masyarakat, karena dapat memperlambat laju abrasi dan mengembalikan potensi wisata Pantai Pongkar.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada PT Timah yang telah peduli. Ini adalah harapan baru agar Pantai Pongkar bisa kembali menjadi daya tarik wisata Kabupaten Karimun,” ujarnya penuh optimisme.
Abrasi yang terjadi di Pantai Pongkar telah mencapai tingkat yang memprihatinkan. Selain mengancam wisata dan lingkungan, kondisi ini juga membahayakan pemukiman warga yang berada tidak jauh dari garis pantai.
Camat Tebing, Khaidir, menyampaikan apresiasi atas kepedulian PT Timah terhadap kondisi ini.
“Abrasi di sini sudah sangat kritis. Penahan abrasi ini bukan hanya melindungi pantai, tapi juga menjaga keamanan warga. Kalau tidak segera ditangani, bisa berdampak ke rumah-rumah warga,” katanya.
Menurutnya, langkah PT Timah ini juga menjadi contoh nyata sinergi antara dunia usaha dan pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung pembangunan daerah.
Pemasangan penahan abrasi ini bukan proyek pertama PT Timah di sektor lingkungan. Sebelumnya, perusahaan tambang milik negara ini juga telah aktif dalam reklamasi pascatambang, penghijauan, dan pembangunan infrastruktur masyarakat di wilayah-wilayah operasional.
Dalam konteks Pantai Pongkar, tujuan utama proyek ini adalah mengurangi kerusakan pantai akibat gelombang laut dan mendorong masyarakat untuk kembali mengembangkan potensi wisata.
“Kami ingin kehadiran PT Timah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Penanganan abrasi adalah bagian dari tanggung jawab kami dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal,” kata perwakilan PT Timah Tbk (dapat disesuaikan jika ada nama pejabat yang disebutkan).
Dengan adanya infrastruktur penahan abrasi ini, masyarakat dan pemerintah desa berharap Pantai Pongkar bisa kembali menjadi ikon wisata Kabupaten Karimun. Harapan itu muncul seiring potensi bangkitnya ekonomi lokal dari sektor wisata, seperti pelaku UMKM, jasa wisata, hingga pelestarian budaya lokal.
“Kami berharap pantai ini bisa kembali menarik wisatawan. Kalau pantainya aman dan bersih, orang pasti datang lagi. Ekonomi warga juga bisa tumbuh,” ujar Abdul Jamal.
Proyek ini menjadi langkah awal dalam upaya revitalisasi kawasan wisata Pantai Pongkar. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dukungan perusahaan seperti PT Timah, masa depan pariwisata Karimun kembali terbuka.
Pemasangan penahan abrasi oleh PT Timah Tbk di Pantai Pongkar bukan hanya solusi teknis atas masalah lingkungan, tetapi juga simbol kolaborasi untuk membangun masa depan yang lebih berkelanjutan. Langkah ini membuka peluang besar untuk kebangkitan pariwisata daerah, menggerakkan ekonomi lokal, dan memastikan lingkungan pesisir tetap lestari untuk generasi mendatang. (Shin)
sumber : www.timah.com