Pontie Wendrawati, Kartini Tangguh di Balik Automasi TSL Ausmelt PT Timah

PANGKALPINANG — Di balik kemajuan teknologi peleburan modern milik PT Timah, berdiri sosok perempuan tangguh yang menjadi pelopor otomasi sistem di TSL Ausmelt bernama Pontie Wendrawati, Senin (21/4/2025).
Bekerja sebagai Instrument Engineer, Pontie bukan sekadar pengamat sistem, tapi penggerak perubahan teknologi di industri yang selama ini identik dengan kaum pria.
Pontie, wanita asal Bandung yang bergabung dengan PT Timah sejak 2019, dikenal sebagai salah satu figur penting dalam transformasi sistem peleburan dengan teknologi Ausmelt—yang pertama di Indonesia dan Asia.
Di ruang kendali TSL Ausmelt, ia memainkan peran vital dengan keahlian dan ketekunannya dalam mengatur sistem otomasi.
“Awalnya saya satu-satunya perempuan yang ikut seleksi untuk posisi Instrument Engineer. Alhamdulillah, saya diterima dan langsung terlibat dalam proses peralihan teknologi peleburan sejak awal proyek hingga sistem bisa berjalan,” ujar Pontie.
Pontie sudah terbiasa berada dalam proyek yang didominasi laki-laki, namun dunia tambang menjadi pengalaman baru yang menantangnya secara profesional. Ia mengaku tertarik karena proyek ini unik dan memberikan peluang besar untuk belajar dan berkembang.
Salah satu pengalaman yang tak bisa ia lupakan adalah ketika mengikuti pelatihan teknologi TSL Ausmelt di Melbourne, Australia, di tengah pandemi COVID-19 dan bulan Ramadan.
“Saat itu bertepatan dengan puasa dan Lebaran. Kami hanya sempat salat Ied dan sarapan, lalu langsung lanjut training. Itu pengalaman berharga, meski harus merayakan Idul Fitri jauh dari keluarga,” kenangnya.
Sebagai Instrument Engineer, tugas Pontie tidak main-main. Ia harus memastikan sistem kontrol PCS (Process Control System) berjalan optimal.
Mulai dari memantau dan mengevaluasi thermocouple di furnace, memperkirakan penggantian spare parts, mendampingi troubleshooting bersama tim operasi, hingga berbagi pengetahuan teknis secara berkala.
Tak hanya itu, momen paling membanggakan baginya adalah ketika mendapat kesempatan menyambut langsung Presiden Joko Widodo di Control Room saat kunjungan ke fasilitas TSL Ausmelt.
“Itu momen luar biasa. Saya merasa kerja keras kami selama ini diakui. Bisa menyambut Pak Presiden langsung di ruang kerja kami menjadi salah satu pencapaian terbaik saya,” ungkapnya dengan senyum bangga.
Bekerja di lingkungan yang mayoritas laki-laki, Pontie menyadari pentingnya komunikasi dan kolaborasi. Ia pun menyesuaikan gaya kerjanya agar tetap bisa menjalin hubungan profesional yang harmonis.
“Saya bersyukur karena lingkungan kerja di sini sangat suportif. Selama lebih dari enam tahun, saya merasa tetap nyambung dengan rekan-rekan operasional karena komunikasi yang intens. Saya benar-benar mencintai pekerjaan ini,” tuturnya.
Pontie juga menekankan pentingnya prinsip keselamatan dalam bekerja.
“Safety first. Itu harga mati di industri ini karena risiko tinggi. Dan kalau lagi capek atau kehilangan semangat, saya ingatkan diri sendiri: ayo semangat, nanti bisa travelling lagi!” kata penggemar travelling ini.
Di momen peringatan Hari Kartini 2025, Pontie menyampaikan pesan khusus untuk seluruh perempuan Indonesia: tetap kuat, terus beradaptasi, dan jangan pernah ragu menembus batasan.
“Selamat Hari Kartini untuk semua perempuan Indonesia. Terus semangat, tangguh, dan siap menghadapi setiap tantangan. Kita punya kesempatan yang sama untuk maju di bidang apa pun,” tutupnya dengan penuh semangat. (Shin)
sumber: www.timah.com