BangkaBangka BelitungBerandaBeritaPangkalpinang

Figur Toleran dan Peduli, Cece Dessy Jadi Simbol Harapan Warga Lintas Iman

PANGKALPINANG – Dukungan politik menjelang Pilkada 2025 di Kota Pangkalpinang semakin menghangat, namun di tengah dinamika tersebut, muncul satu sosok yang menarik perhatian lintas kalangan: Dessy Ayutrisna, atau yang akrab disapa Cece Dessy, Kamis (31/7/2025).

Ia adalah calon Wakil Wali Kota Pangkalpinang yang mendampingi Prof. Saparudin Masyarif (Udin–Dessy), pasangan yang saat ini mendapatkan limpahan dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dari warga lintas iman.

Salah satu dukungan yang menonjol datang dari Afung, seorang ibu rumah tangga beragama Kristen yang dikenal aktif dalam kegiatan sosial-politik di Pangkalpinang.

Dalam pernyataannya, Afung menyampaikan keyakinannya terhadap integritas dan empati sosial Cece Dessy yang menurutnya sangat jarang dimiliki politisi perempuan saat ini.

“Cece Dessy itu orangnya tulus, gampang akrab dengan siapa pun, nggak pernah membedakan latar belakang. Bahkan bagi kami warga minoritas, kehadirannya terasa sangat menenangkan. Dia bukan hanya bicara, tapi benar-benar hadir ketika dibutuhkan,” ujar Afung.

Cece Dessy, menurutnya, adalah figur perempuan yang membawa nuansa baru dalam politik lokal: hangat, empatik, dan terbuka terhadap keberagaman. Ia tidak hanya sekadar aktif di masyarakat, tetapi juga memiliki kepedulian yang nyata terhadap rakyat kecil dan komunitas lintas agama.

Afung pun menyoroti latar belakang keluarga Dessy yang membentuk kepribadiannya. Ayahnya merupakan seorang mualaf dan keluarganya dikenal luas sebagai keluarga yang kerap membantu sesama tanpa melihat perbedaan agama, suku, ataupun status sosial.

Baca juga  Santri Beasiswa PT Timah Tbk Juara LCC Empat Pilar Tingkat Kabupaten Bangka, Siap Tanding di Provinsi

“Itu yang bikin kami, emak-emak Kristen, percaya. Dia tidak sekadar tampil di acara resmi, tapi juga hadir dalam suka dan duka masyarakat. Itu nilai yang mahal dalam politik hari ini,” ungkapnya.

Dukungan terhadap pasangan Udin–Dessy pun dinilai mencerminkan harapan masyarakat yang lebih luas terhadap model kepemimpinan yang bukan hanya teknokratis, tetapi juga inklusif dan manusiawi.

Prof. Saparudin membawa rekam jejak panjang di dunia akademik dan pemerintahan, sementara Cece Dessy hadir sebagai penghubung emosional yang dekat dengan masyarakat.

Dessy Ayutrisna menjadi simbol bahwa politik bukan hanya urusan angka dan program kerja, tetapi juga soal sentuhan nurani, keterbukaan, dan kehadiran nyata di tengah rakyat.

Di tengah banyaknya warga yang apatis terhadap politik, kehadiran sosok seperti Dessy justru menumbuhkan kembali harapan bahwa masih ada pemimpin yang memandang warga bukan hanya sebagai pemilih, tapi sebagai bagian dari keluarga besar yang harus dirangkul dan didengarkan.

Kini, menjelang Pilkada 2025, pasangan Udin–Dessy tidak hanya dinilai mampu secara kompetensi, tapi juga dipercaya sebagai pemimpin yang bisa menyatukan kota ini dalam semangat toleransi, pelayanan, dan perubahan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.

Jika tren dukungan lintas komunitas ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Pilkada Pangkalpinang tahun depan akan melahirkan babak baru kepemimpinan yang lebih membumi, merangkul, dan menyentuh semua kalangan—dari lorong rumah hingga panggung kebijakan. (YG)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!