Tak Sekadar Ziarah, Prof Udin Hidupkan Kembali Spirit Bang Zul Lewat Silaturahmi Keluarga

PANGKALPINANG — Suasana haru dan penuh makna menyelimuti kunjungan Prof. Saparudin (Prof Udin), bakal calon Wali Kota Pangkalpinang, ke kediaman keluarga almarhum Zulkarnain Karim, Selasa (23/7/2025).
Kunjungan tersebut, setelah Prof Udin bersama istri tercinta bunda Susanti menziarahi makam Bang Zul—sapaan akrab pak Zulkarnain Karim—sebagai bentuk penghormatan dan pengingat atas jejak perjuangan sang tokoh.
Silaturahmi ini bukanlah sekadar seremoni politik menjelang Pilkada, melainkan perwujudan dari hubungan batin yang telah lama terjalin antara Prof Udin dan keluarga besar almarhum.
Di kediaman keluarga, Prof Udin disambut hangat oleh istri almarhum, Ibu Sunarsih Razak, beserta anak-anak beliau.
“Ziarah ini adalah bentuk penghormatan, dan silaturahmi adalah cara kami menjaga nilai kekeluargaan serta warisan perjuangan beliau. Kami datang bukan sekadar membawa niat politik, tapi membawa niat hati,” ucap Prof Udin usai pertemuan.
Dalam suasana yang sarat kehangatan dan kenangan, Prof Udin menyampaikan tekadnya untuk melanjutkan nilai-nilai kepemimpinan Bang Zul—yang dikenal sebagai pemimpin bersahaja, dekat dengan rakyat, dan memiliki keberpihakan jelas terhadap masyarakat kecil. Ia menegaskan, semangat membangun Pangkalpinang yang inklusif dan bermartabat akan menjadi fondasi utama langkah politiknya.
“Kita tidak bisa bicara tentang masa depan kota ini tanpa menghargai dan mengambil pelajaran dari pemimpin-pemimpin masa lalu yang tulus dalam pengabdian. Bang Zul adalah salah satu panutan saya,” tutur Prof Udin dengan suara bergetar.
Sementara itu, Ibu Sunarsih Razak mengaku terharu dan menghargai kunjungan Prof Udin. Ia menilai bahwa tindakan seperti ini mencerminkan keikhlasan dan penghargaan terhadap sosok almarhum, bukan sekadar kepentingan sesaat.
“Kami berterima kasih, bukan hanya karena datang, tapi karena menghidupkan kembali semangat dan cita-cita beliau. Itu tidak ternilai,” ujarnya.
Kunjungan tersebut mempertegas positioning Prof Udin sebagai figur yang tidak hanya mengejar kekuasaan, melainkan juga menjunjung tinggi etika, nilai kekeluargaan, dan kontinuitas perjuangan.
Dalam suasana politik yang kerap dingin dan penuh kalkulasi, langkah ini menjadi contoh bahwa sisi manusiawi tetap bisa menjadi dasar dalam mengambil keputusan dan merancang masa depan kota.
Dengan membawa semangat Bang Zul dalam langkahnya, Prof Udin berharap dapat menginspirasi politik yang lebih berakar pada nilai, bukan sekadar angka. Ia ingin membangun Pangkalpinang bukan hanya dengan program, tetapi juga dengan hati. (Yudi)