PT Timah Tbk Tanam Harapan di Laut Bangka Selatan, 1.680 Shelter Ikan Dorong Hasil Tangkapan Nelayan

BANGKA SELATAN — Komitmen PT Timah Tbk dalam menjaga ekosistem laut dan mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir kembali dibuktikan melalui aksi nyata di wilayah operasionalnya.
Perusahaan tambang milik negara ini melanjutkan program penenggelaman terumbu buatan dan shelter ikan (rumpon) di Perairan Tanjung Kubu, Kabupaten Bangka Selatan, pada Selasa, 24 Juni 2025.
Program ini bukan hal baru. Sejak tahun 2016, PT Timah Tbk telah aktif menebar rumah ikan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Hingga medio 2021–2024, sebanyak 1.680 shelter ikan telah ditenggelamkan di dua wilayah utama yakni Kabupaten Bangka Selatan dan Bangka Tengah.
Langkah ini menjadi bukti bahwa PT Timah Tbk tidak hanya fokus pada operasional pertambangan, tetapi juga menunjukkan kepedulian terhadap pelestarian laut dan pemberdayaan nelayan lokal.
“Program ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang PT Timah Tbk dalam menjaga ekosistem laut dan mendukung nelayan agar dapat melaut dengan hasil tangkapan yang lebih maksimal tanpa harus melaut jauh,” ujar Anggi Siahaan, Department Head Corporate Communication PT Timah Tbk.
Bagi Rispandi (54 tahun), seorang nelayan asal Tanjung Kubu, kehadiran rumpon dari PT Timah telah membawa perubahan besar dalam kehidupannya. Ia mengaku tidak lagi harus bertaruh nyawa ke tengah laut demi mendapatkan hasil tangkapan.
“Dulu kami melaut bisa sampai lima juta (nautical mile), hasilnya pun belum tentu banyak. Sekarang, hanya dua juta saja sudah bisa dapat ikan lumayan. Karena banyak ikan berkumpul di sekitar rumpon,” ungkapnya.
Selain membuat aktivitas melaut lebih dekat dan aman, kehadiran shelter ikan juga berdampak signifikan terhadap efisiensi biaya operasional. Para nelayan tak perlu lagi menghabiskan banyak bahan bakar, dan bisa melaut lebih sering karena jaraknya lebih terjangkau.
“Kami berharap PT Timah Tbk terus menambah rumah ikan ini di laut Kubu. Kami sangat terbantu dan hasilnya benar-benar terasa. Terima kasih PT Timah,” tambah Rispandi.
Penenggelaman shelter ikan ini tidak dilakukan sendiri oleh PT Timah Tbk. Perusahaan melibatkan berbagai pihak dalam pelaksanaan, termasuk nelayan setempat dan Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Provinsi Bangka Belitung.
Kolaborasi ini menunjukkan bahwa pelestarian laut bisa dicapai melalui sinergi antara sektor industri, masyarakat, dan komunitas olahraga selam.
Selain fish shelter, PT Timah Tbk juga rutin melakukan transplantasi karang untuk memperbaiki habitat bawah laut yang rusak dan meningkatkan biodiversitas laut. Dengan menjaga kualitas lingkungan laut, sumber daya ikan pun terjaga dan bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh nelayan lokal.
Program ini menjadi contoh nyata bahwa pelestarian lingkungan tidak harus berbenturan dengan pertumbuhan ekonomi. Justru, laut yang sehat menjadi dasar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Keberadaan 1.680 unit rumpon yang ditanam PT Timah Tbk telah memberi peluang ekonomi baru bagi nelayan Bangka Selatan dan Bangka Tengah. Mereka tak hanya terbantu dari sisi hasil tangkapan, tetapi juga secara psikologis merasa lebih aman dan optimis untuk terus melaut.
Dengan dukungan berkelanjutan, PT Timah Tbk memperlihatkan bagaimana industri ekstraktif dapat bersinergi dengan kelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat. Laut pun bukan sekadar sumber daya, tapi juga ladang harapan yang ditanam dan dipanen bersama. (Eboy)
sumber: www.timah.com