Pemkab Basel Gandeng Atma Luhur Dorong ASN dan UMKM Kuasai Ekonomi Digital

BANGKA SELATAN – Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan bekerja sama dengan Institut Sains dan Bisnis Atma Luhur menggelar Workshop dan Sosialisasi Program Pascasarjana (S2) dan Sarjana (S1) dengan tema “Peluang Ekonomi Digital Baru dalam Rangka Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan Kabupaten Bangka Selatan”, Kamis (19/6/2025).
Acara berlangsung di Aula Gedung Diklat BKPSDMD Kabupaten Bangka Selatan dan diikuti oleh para Aparatur Sipil Negara (ASN) serta perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Aparatur BKPSDMD, Ramayanti, S.E., M.M., yang mewakili Penjabat Sekretaris Daerah Bangka Selatan.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi ASN, serta menjadi peluang pendidikan lanjutan bagi masyarakat umum di tengah pesatnya perkembangan ekonomi digital.
“Kegiatan ini kami laksanakan bersama Institut Atma Luhur sebagai bagian dari upaya peningkatan kompetensi ASN di lingkungan Pemkab Basel. Kami berharap informasi ini dapat disampaikan ke rekan-rekan OPD, khususnya bagi yang ingin melanjutkan pendidikan dan mengembangkan diri,” ujar Ramayanti.
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber dari Institut Sains dan Bisnis Atma Luhur yang memaparkan berbagai topik relevan terkait dunia digital dan ekonomi kreatif.
Sekretaris Program Pascasarjana, Erwin, S.E., M.M., Ph.D., menyampaikan materi bertajuk “Inovasi Strategi Pemasaran Digital untuk Penguatan Ekonomi di Era Revolusi Industri 4.0.”
Ia menekankan pentingnya pendidikan sebagai bekal inovasi, serta dorongan untuk tidak hanya berorientasi pada gelar, tetapi pada peningkatan kompetensi dan daya saing.
“Kuliah bukan sekadar mengejar gelar, tapi menambah ilmu, membangun ide kreatif, dan menciptakan inovasi. Saat ini kita sudah menjalin MoU, manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin,” tegas Erwin.
Dr. Yulianti, S.E., M.M., selaku dosen Pascasarjana, memberikan paparan mengenai strategi menghadapi era ekonomi digital bagi pelaku usaha, khususnya UMKM.
Ia menyoroti pentingnya kehadiran di berbagai platform media sosial dan marketplace dalam meningkatkan penjualan dan menjangkau konsumen.
“Setiap platform punya pengguna berbeda. TikTok banyak digunakan anak muda, Instagram cocok untuk usia produktif, sementara Facebook lebih banyak digunakan kelompok usia dewasa. Ini penting untuk strategi pemasaran,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I Institut Atma Luhur, Bambang Adiwinoto, S.Kom., M.Kom., menguraikan tujuh pilar utama pengembangan ekonomi digital: infrastruktur, sumber daya manusia, iklim bisnis, keamanan siber, penelitian dan pengembangan, pendanaan, serta kebijakan dan regulasi. Ia juga berbagi pengalaman langsung dalam memanfaatkan fitur live TikTok sebagai media promosi.
“Live TikTok sangat efektif. Saya sendiri melakukannya dari pukul 10 sampai 12 siang dan bisa ditonton ribuan orang. Ini bisa dimanfaatkan oleh UMKM lokal untuk memasarkan produk secara real time,” jelas Bambang.
Workshop ini tidak hanya bertujuan mensosialisasikan program pendidikan S1 dan S2, tetapi juga memberi wawasan praktis kepada ASN dan masyarakat dalam menghadapi transformasi digital yang kini menjadi kebutuhan utama dalam pembangunan daerah.
Turut hadir dalam acara ini para Kasubag Kepegawaian dari masing-masing OPD di Kabupaten Bangka Selatan. Kehadiran mereka diharapkan menjadi jembatan informasi agar lebih banyak ASN maupun masyarakat umum yang tertarik mengikuti program pendidikan yang ditawarkan.
Dengan adanya sinergi antara Pemkab Basel dan dunia akademik, diharapkan kualitas sumber daya manusia terus meningkat, sejalan dengan visi pembangunan ekonomi berkelanjutan yang inklusif dan berbasis digital. (Eboy)