Bangka BaratBangka BelitungBerandaBerita

Meriah dan Penuh Makna! Gubernur Babel Hadiri Pesta Adat “Panggil” ke-80 Suku Ketapik di Desa Kacung

BANGKA BARAT — Tradisi dan budaya lokal kembali menjadi sorotan saat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani, menghadiri secara langsung Pesta Adat “Panggil” ke-80 Suku Ketapik yang digelar di Balai Adat Desa Kacung, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, pada Minggu (15/6/2025).

Perayaan budaya ini merupakan salah satu agenda adat tahunan yang selalu ditunggu-tunggu masyarakat, dan rutin dilaksanakan setiap usai Hari Raya Iduladha.

Pesta Adat “Panggil” merupakan warisan leluhur yang sarat nilai spiritual dan sosial, menjadi simbol syukur masyarakat Desa Kacung atas karunia dan keberkahan yang diterima selama satu tahun terakhir. Tradisi ini juga menjadi ajang kebanggaan bagi para santri dan santriwati yang telah menyelesaikan khataman Al-Qur’an.

Dalam sambutannya, Gubernur Hidayat Arsani menyampaikan rasa hormat dan apresiasinya terhadap komitmen masyarakat Desa Kacung dalam merawat dan melestarikan adat istiadat secara turun-temurun.

“Hari ini kita berkumpul bersama dalam Pesta Adat di Desa Kacung. Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati, saya sebagai Gubernur, walaupun dalam kondisi seperti ini, berjanji bersama Pemerintah Provinsi akan kembali hadir tahun depan dengan acara yang lebih megah lagi di Desa Kacung,” ucapnya disambut tepuk tangan meriah warga.

Lebih lanjut, Hidayat juga menyampaikan bahwa Pemprov Babel akan segera meluncurkan program-program prioritas yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, seperti pelayanan BPJS Kesehatan dan Pendidikan gratis.

“Sebentar lagi kita akan launching program BPJS Kesehatan dan Pendidikan gratis. Terima kasih kepada pengurus acara dan jajaran tokoh masyarakat yang telah menyukseskan kegiatan ini,” tambahnya.

Puncak dari rangkaian acara adat ini adalah arak-arakan khataman Al-Qur’an, di mana para santri dan santriwati yang telah menamatkan bacaan suci diarak keliling desa menggunakan kereta dorong berhias warna-warni, diiringi doa, selawat, dan kebanggaan warga. Tradisi ini menjadi bentuk penghormatan terhadap perjuangan para generasi muda dalam menuntut ilmu agama.

Baca juga  PT TIMAH Tbk Ajak Warga Pangkalpinang Nobar Shabrina Leanor Malam Ini di Tomoro Coffee 

Kemeriahan juga tampak dengan ditampilkannya berbagai kesenian daerah seperti tarian kreasi khas Bangka, musik tradisional dambus, serta atraksi pencak silat yang menggugah semangat kebudayaan lokal.

Sebagai simbol dimulainya seluruh rangkaian acara, Gubernur secara resmi memukul gong, menandai pesta adat telah dibuka. Masyarakat tampak antusias mengikuti setiap prosesi dengan sukacita, menjadikan suasana di Desa Kacung penuh kehangatan dan kebersamaan.

Dalam pernyataan penutupnya, Gubernur menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi masyarakat Bangka Belitung dalam pembangunan yang berlandaskan kearifan lokal.

“Kami akan terus memperbaiki, membenahi diri, dan bekerja keras untuk masyarakat, terutama di Bangka Barat ini. Kami akan menjalankan amanah dan bekerja sesuai aturan, karena kami cinta pada rakyat. Uang rakyat akan kembali kepada rakyat,” tegasnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini Bupati dan Wakil Bupati Bangka Barat, Ketua TP PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Pj. Sekda Provinsi, sejumlah pimpinan perangkat daerah, tokoh agama, tokoh adat, serta masyarakat dari berbagai kalangan.

Pesta Adat “Panggil” ke-80 menjadi bukti nyata bahwa budaya lokal tidak hanya hidup, tetapi juga menjadi fondasi penting dalam membangun identitas dan solidaritas masyarakat Bangka Belitung.

Semangat kebersamaan, kekeluargaan, dan penghormatan terhadap nilai-nilai leluhur terasa kuat sepanjang pelaksanaan acara, memberikan harapan bahwa budaya Nusantara akan terus lestari di tengah arus modernisasi.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!