PT Timah Tbk Hadirkan Hutan Kota Mentok, Surga Hijau Konservasi Flora dan Fauna di Bangka Barat

BANGKA BARAT – Di tengah gencarnya isu perubahan iklim dan degradasi lingkungan, PT Timah Tbk mengambil langkah nyata untuk mendukung pelestarian alam melalui pengelolaan Hutan Kota Mentok, sebuah kawasan konservasi hijau yang terletak di Taman Tirta Budaya, Kota Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Selasa (27/5/2025).
Hutan Kota Mentok merupakan ruang terbuka hijau seluas 5,6 hektare yang dikelola PT Timah Tbk sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan pengelolaan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan.
Kawasan ini bukan hanya menjadi paru-paru kota, tetapi juga menjadi habitat alami bagi beragam flora dan fauna endemik khas Pulau Bangka.
“PT Timah berkomitmen untuk melakukan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, salah satunya dengan menjaga keanekaragaman hayati lokal sekaligus memberikan edukasi lingkungan kepada masyarakat,” ujar Anggi Siahaan, Departement Head Corporate Communication PT Timah Tbk.
Hutan Kota Mentok menjadi rumah bagi berbagai spesies tumbuhan dan satwa yang bernilai ekologis tinggi. Berdasarkan hasil pemantauan tahun 2024, flora yang tumbuh di kawasan ini antara lain:
Laban (Vitex pinnata),
Medang (Litsea elliptica),
Pelempang (Adinandra dumosa),
Gaharu (Alstonia scholaris),
Ketapang (Terminalia catappa),
Akasia daun kecil (Acacia auriculiformis),
Pelawan merah (Tristaniopsis merguensis) – sebanyak 100 individu.
Sementara dari sisi fauna, kawasan ini dihuni oleh 21 spesies satwa, meliputi:
Burung: Burung madu kelapa (Anthreptes malacensis), Burung madu sriganti (Cyniris jugularis), Elang bondol (Haliastur indus), Cekakak sungai (Butorides striata), Layang-layang batu (Hirundo tahitica), Kirik-kirik biru (Merops viridis)
Mamalia: Rusa Sambar (Rusa unicolor)
Ikan endemik perairan Bangka: Ikan Bebeuw (Sundadanio gargula), Tempalak igik labu (Parosphromenus juelinae), Bebilis mirah (Paedocypris sp), Tempalak punggor (Betta schallerii), Tempalak budu (Betta chloropharyx), Kelik sulong (Encheloclarias tapeinopterus), Ikan belang baju (Eirmotus sp),
Lainnya: Kadalan saweh, Pelatuk merah (1 individu tercatat).
Selain fungsi ekologis, Hutan Kota Mentok juga dimanfaatkan sebagai ruang edukatif dan rekreatif bagi masyarakat umum dan pelajar. PT Timah Tbk menyediakan jalur interpretatif, papan informasi edukatif, serta ruang terbuka yang dapat digunakan untuk kegiatan belajar dan wisata alam.
“Menjaga lingkungan bukan hanya soal tanggung jawab, tetapi juga investasi jangka panjang untuk generasi mendatang. Hutan Kota Mentok adalah salah satu langkah nyata perusahaan dalam mewujudkan hal itu,” tambah Anggi.
Komitmen Lingkungan Jangka Panjang
PT Timah Tbk secara berkelanjutan melakukan pemantauan dan perawatan kawasan hutan ini. Langkah-langkah nyata yang dilakukan meliputi:
Penanaman pohon endemik secara berkala,
Pengendalian spesies invasif,
Penyediaan fasilitas edukasi dan infrastruktur hijau,
Pengawasan terhadap ekosistem flora dan fauna secara berkala.
Kehadiran Hutan Kota Mentok menjadi bukti bahwa industri dan lingkungan bisa berjalan seiring. Kawasan ini memperkuat peran PT Timah Tbk dalam mendukung pembangunan berkelanjutan sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian alam.
Dengan pendekatan konservasi yang menyeluruh dan edukatif, PT Timah Tbk mengukuhkan diri sebagai perusahaan tambang yang peduli lingkungan, menjadikan Hutan Kota Mentok bukan hanya aset ekologis, tetapi juga warisan hijau bagi generasi mendatang. (Ayi)
sumber: www.timah.com