Syarifah Amelia Serap Aspirasi Warga Air Saga, Soroti Aset Terbengkalai dan Penguatan Pariwisata Belitung

TANJUNG PANDAN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Syarifah Amelia, melaksanakan kegiatan reses masa sidang II tahun sidang I pada Sabtu, 16 Mei 2025, bertempat di kediaman Hasimi, Jalan Air Serkuk Dalam No. 21 RT 28 RW 11, Desa Air Saga, Tanjungpandan.
Kegiatan yang bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya ini mendapat sambutan antusias dari warga, terutama dari Desa Air Saga dan sekitarnya.
Reses tersebut turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Hellyana, serta tokoh-tokoh masyarakat Belitung, Kepala Desa Air Saga, Ketua BPD, dan para kepala dusun setempat.
“Alhamdulillah, hari ini kami dapat menyelenggarakan reses. Kami tidak hanya mengundang masyarakat Air Saga, tetapi juga tokoh-tokoh masyarakat Pulau Belitung,” ujar Syarifah Amelia, politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Dalam kesempatan itu, Syarifah mengungkapkan beberapa isu krusial yang disampaikan masyarakat, antara lain terkait aset milik provinsi atau pusat yang terbengkalai dan tidak dapat dimanfaatkan oleh warga, khususnya yang berada di wilayah Air Saga.
“Ada beberapa aset milik provinsi atau pusat yang hingga kini tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal ini tentunya menjadi perhatian bersama,” jelasnya.
Isu lain yang mencuat adalah permintaan masyarakat mengenai penambahan lampu pandu nelayan, yang sangat penting untuk keselamatan aktivitas melaut. Menurutnya, beberapa aspirasi langsung ditindaklanjuti, mengingat kehadiran Wakil Gubernur Babel mempermudah koordinasi dengan pihak eksekutif.
Selain itu, isu pengembangan pariwisata Belitung turut menjadi sorotan. Meskipun Bandara Belitung telah berstatus bandara internasional, namun jumlah event pariwisata belum maksimal dan belum terkonsolidasi dengan baik.
“Ada banyak inisiatif dari masyarakat, tapi memang masih terpencar dan belum terkoordinasi dengan baik. Ini jadi masukan penting bagi kita semua,” ujarnya.
Lebih jauh, Syarifah juga menyoroti pentingnya pembahasan strategis terkait tata kelola sektor pertimahan di Bangka Belitung. Ia menegaskan perlunya optimalisasi potensi sisa kejayaan timah untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan mendorong transisi menuju ekonomi hijau dan ekonomi biru.
“Kita harus memikirkan masa depan Bangka Belitung pasca kejayaan timah. Bagaimana kita transisi ke sektor-sektor ekonomi berkelanjutan. Ini perlu dukungan semua pihak,” tegasnya.
Reses tersebut tidak hanya menjadi ajang serap aspirasi, tapi juga ruang diskusi konstruktif antara legislatif, eksekutif, dan masyarakat untuk merumuskan langkah-langkah strategis ke depan demi kemajuan Belitung dan Bangka Belitung secara keseluruhan. (Wit)