Bangka BelitungBeritaPangkalpinang

Gubernur Hidayat Arsani Tinjau Pendangkalan Sungai Pangkalbalam, Siapkan Pemindahan Fungsi Pelabuhan

PANGKALPINANG — Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani, menaruh perhatian serius terhadap persoalan pendangkalan alur sungai di Pelabuhan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang, Kamis (1/5/2025).

Sebagai bentuk keseriusannya, orang nomor satu di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini turun langsung meninjau lokasi pada Rabu (30/4/2025), didampingi oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Fery Afriyanto, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta dinas-dinas terkait.

Peninjauan dilakukan dengan menyusuri alur sungai menggunakan kapal speed boat guna melihat secara langsung kondisi terkini pendangkalan yang dikhawatirkan dapat mengganggu aktivitas pelayaran, khususnya kapal besar yang membawa barang ekspor maupun penumpang.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Hidayat Arsani mengungkapkan rencana besar pemerintah provinsi untuk melakukan penataan ulang fungsi pelabuhan di wilayah Bangka Belitung. Langkah ini sebagai antisipasi kelumpuhan ekonomi akibat gangguan aktivitas pelabuhan yang sudah terjadi akibat sedimentasi yang tinggi.

“Kalau ini dibiarkan, ekonomi bisa lumpuh. Ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Maka dari itu, kami bersama DPRD akan membahas dan menyusun perda sebagai payung hukum agar pemindahan fungsi pelabuhan ini bisa segera dilakukan,” tegas Hidayat Arsani.

Rencana pemindahan tersebut meliputi:

Pelabuhan Belinyu akan difokuskan sebagai pelabuhan ekspor barang,

Pelabuhan Sadai akan digunakan untuk pelabuhan penumpang dari dan ke Jakarta,

Baca juga  Rina Tarol Pastikan Tahun Depan SMA Negeri Dibangun di Kecamatan Tukak Sadai

Pelabuhan Pangkalbalam akan dikhususkan untuk kapal-kapal kecil, nelayan, dan kegiatan bongkar muat batubara.

Tidak hanya soal fungsi pelabuhan, Gubernur Hidayat Arsani juga berencana menggandeng PT Timah Tbk untuk memanfaatkan potensi sumber daya alam di dasar sungai.

Ia menyebut akan segera memanggil pihak PT Timah guna membahas kemungkinan pengerukan timah dan pasir yang terkandung di alur sungai tersebut. Pengerukan itu nantinya bisa mendukung pendalaman alur sungai sekaligus menghasilkan pemasukan daerah.

“Kita targetkan secepatnya. Karena ini wilayah IUP-nya PT Timah, kita akan koordinasikan agar kapal isap tradisional bisa ditarik ke sini. Timahnya diambil, pasirnya bisa dijual ke Jakarta atau luar negeri. Jadi alur kembali dalam, potensi tambang dimanfaatkan, ekonomi bergerak,” jelasnya.

Langkah strategis ini dirancang untuk menciptakan solusi jangka panjang terhadap permasalahan pendangkalan sekaligus meningkatkan pendapatan daerah melalui pengelolaan sumber daya alam secara terarah dan legal, dengan melibatkan Kejaksaan serta lembaga terkait agar seluruh proses berjalan transparan dan sesuai aturan.

Dengan rencana ini, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung berharap dapat menjaga stabilitas ekonomi, mengoptimalkan fungsi pelabuhan, serta mempercepat pemulihan dan pertumbuhan ekonomi daerah melalui pemanfaatan potensi lokal yang ada. (Shin)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!