Beasiswa PT Timah di Pemali Boarding School: Jembatan Menuju Kesuksesan untuk 886 Alumni

PANGKALPINANG – Program Pemali Boarding School (PBS) PT Timah, yang sebelumnya dikenal sebagai Kelas Unggulan SMA 1 Pemali, telah membuktikan perannya dalam mencetak generasi unggul yang kini berkontribusi di berbagai bidang.
Sejak dimulai pada tahun 2000, program ini telah memberikan beasiswa kepada 886 alumni yang berasal dari wilayah operasional PT Timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Riau, dan Provinsi Kepulauan Riau.
Dua alumni program ini, Lizulka Ulban dan dr. Rosalin Yuniarti, berbagi kisah inspiratif mereka tentang bagaimana pengalaman belajar di Pemali Boarding School menjadi batu loncatan menuju kesuksesan mereka saat ini.
Lizulka Ulban, alumni angkatan ke-2 yang masuk pada tahun 2001, mengungkapkan bahwa pendidikan di asrama telah membentuk kedisiplinannya, yang menjadi bekal penting dalam kehidupannya.
Hal ini ia sampaikan dalam kegiatan sosialisasi stunting bagi pelajar di SMA Negeri 1 Pemali bersama Tim Corcom PT Timah.
“Dulu sih rasanya berat sekali datang ke sini, tapi ternyata tidak seseram yang dibayangkan. Yang paling saya ingat adalah kedisiplinan yang terbentuk di sini, sesuatu yang akan kita bawa seumur hidup,” ujarnya.
Ia juga merasa terharu melihat sepeda yang dahulu digunakan oleh generasi mereka masih ada di asrama.
Menurutnya, program PBS PT Timah telah menjadi jembatan bagi banyak anak berprestasi, terutama yang berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi.
“Keberadaan program ini seperti membuka pintu, memberikan tangga bagi anak-anak di wilayah operasional PT Timah untuk mendapatkan kesempatan lebih baik dalam pendidikan,” tambah Lizulka, yang kini aktif di Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI).
Lizulka mengaku bahwa beasiswa dari PT Timah adalah kesempatan terbesar dalam hidupnya untuk meraih impian.
“Kalau saya tidak menerima program beasiswa ini, mungkin saya tidak akan bisa kuliah di luar daerah. Program ini membuka jalan bagi anak-anak dari keluarga ekonomi terbatas untuk meraih masa depan yang lebih baik,” ungkapnya.
Ia pun berpesan kepada para pelajar yang masih menempuh pendidikan agar memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya.
“Ini mungkin terasa berat, tapi jangan menyerah karena ini akan menjadi bekal kalian untuk masa depan yang lebih cerah,” pesannya.
Sementara itu, dr. Rosalin Yuniarti, alumni angkatan ke-5 yang lulus pada tahun 2007, juga menceritakan pengalaman berharga selama menjadi pelajar di Pemali Boarding School.
Saat kembali menginjakkan kaki di asrama, ia merasa takjub melihat kondisinya yang masih khas, meski telah mengalami beberapa renovasi.
“Saat tiba di sini, rasanya takjub melihat keadaan asrama sekarang, tidak banyak yang berubah, tapi sebagian sudah direnovasi menjadi lebih baik,” ucapnya.
Kini berprofesi sebagai dokter spesialis penyakit dalam sekaligus dosen di Universitas Bangka Belitung, Rosalin mengungkapkan bahwa menjadi bagian dari Pemali Boarding School adalah salah satu anugerah terbesar dalam hidupnya.
“Saya mendapatkan beasiswa penuh dan juga lingkungan yang baik, yang membuat saya tidak takut menghadapi tantangan di masa depan. Beasiswa ini adalah salah satu anugerah terbesar dalam hidup saya,” tuturrnya.
Rosalin menegaskan bahwa PBS PT Timah telah melahirkan banyak talenta yang kini berkontribusi bagi masyarakat Bangka Belitung.
“Saya merasa memiliki hutang budi kepada PT Timah dan Bangka Belitung, dan saya ingin membayarnya dengan kontribusi kepada masyarakat,” tegasnya.
Ia pun memberikan motivasi kepada para pelajar untuk terus bersemangat dalam mengejar ilmu.
“Jangan takut, cari pengalaman dan ilmu sebanyak-banyaknya. Ini adalah awal untuk melihat dunia,” pesannya.
Kedua alumni ini mengapresiasi PT Timah yang telah konsisten menjalankan program beasiswa Pemali Boarding School, sehingga memberikan kesempatan bagi para siswa di wilayah operasional perusahaan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka di masa depan.
Dengan keberlanjutan program ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang mampu meraih kesuksesan dan berkontribusi bagi masyarakat.
Program PBS PT Timah bukan sekadar beasiswa, tetapi sebuah jembatan emas yang telah membuka peluang bagi ratusan anak bangsa untuk menggapai masa depan yang lebih cerah. (Shin)





