Pesta Adat Dodol Bergema di Bangka Barat: Tradisi Syukur dan Gotong Royong yang Terus Dilestarikan

Bangka Barat – Dalam upaya melestarikan budaya dan memperkuat semangat gotong royong, masyarakat Desa Penyampak, Kabupaten Bangka Barat, kembali menggelar Pesta Adat Dodol Bergema.
Acara tahunan ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk PT Timah, dan berlangsung dengan meriah sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen dan rezeki yang melimpah.
Tradisi Dodol Bergema diawali dengan kegiatan “Ngijuk Dodol”, yaitu pembuatan dodol secara bersama-sama di lapangan terbuka. Nantinya, dodol yang telah dibuat akan disajikan kepada para tamu yang hadir dalam acara puncak Dodol Bergema, berlangsung pada Minggu, 9 Februari 2025.
Menurut Apin, salah satu peserta dari Desa Penyampak mengatakan, dodol Bergema mengandung makna semangat gotong royong dan kebersamaan.
‘Bergema’ dapat diartikan sebagai ‘Bergerak Maju’, mencerminkan kekompakan masyarakat dalam membangun desa.
“Semangat gotong royong ini tidak hanya dalam membuat dodol bersama, tetapi juga dalam mempererat tali silaturahmi antar sesama, baik warga lokal maupun tamu dari luar desa,” ujar Apin.
Kepala Desa Penyampak, Doni, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat dan pihak-pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini.
“Kami berterima kasih kepada masyarakat Desa Penyampak, PT Timah, PT THEP, PT Sawindo Kencana, serta Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, khususnya Dinas Pariwisata, atas dukungan mereka. Semoga tradisi ini terus dilestarikan dan menjadi daya tarik bagi wisatawan,” ungkapnya.
Dukungan terhadap pelestarian adat ini juga disampaikan oleh Tokoh Masyarakat Tempilang, Yus Derahman, yang menilai acara seperti ini sangat penting dalam mempromosikan daerah dan mendukung UMKM lokal.
“Pemerintah, tokoh masyarakat, pemuda, serta BUMN dan BUMD harus terus mendukung acara seperti ini. Selain menjaga tradisi, ini juga menjadi ajang promosi daerah serta memperkenalkan dodol khas Bangka Barat ke masyarakat luas,” katanya.
Yus Derahman juga mengapresiasi peran PT Timah, yang secara konsisten mendukung pelestarian budaya di Kecamatan Tempilang, termasuk dalam perayaan Perang Ketupat.
Dengan semangat kebersamaan dan dukungan dari berbagai pihak, Pesta Adat Dodol Bergema diharapkan terus berkembang sebagai tradisi unggulan Bangka Barat, sekaligus menarik perhatian wisatawan untuk mengenal lebih dalam kekayaan budaya daerah. (Ryan)





