Beri Rasa Aman dalam Bekerja, PT Timah Tbk Fasilitasi BPJS Ketenagakerjaan bagi Nelayan di Belitung Timur

Belitung Timur – PT Timah Tbk kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir dengan memfasilitasi kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan bagi para nelayan di Kabupaten Belitung Timur.
Mengawali tahun 2025, sebanyak 84 nelayan di Kecamatan Gantung mendapatkan perlindungan jaminan sosial ini, memberikan mereka rasa aman saat bekerja di laut yang penuh risiko.
Bantuan BPJS Ketenagakerjaan ini diserahkan secara simbolis oleh Direktur Utama PT Timah, Ahmad Dani Virsal, bersama Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Sugito, dalam acara panen bawang di Danau Nujau, Dusun Gangse, Kabupaten Belitung Timur, Sabtu (8/2/2025).
Program ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PT Timah yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi mereka yang bekerja di sektor informal dengan tingkat risiko tinggi, seperti nelayan.
Departement Head Corporate Communication PT Timah, Anggi Siahaan, menegaskan bahwa perusahaan memahami risiko besar yang dihadapi nelayan dalam menjalankan profesinya. Oleh karena itu, fasilitasi BPJS Ketenagakerjaan ini diharapkan dapat memberikan perlindungan yang layak bagi mereka.
“Perusahaan memahami bahwa pekerjaan sebagai nelayan memiliki risiko tinggi, mulai dari kecelakaan kerja hingga cuaca ekstrem di laut. Dengan adanya perlindungan BPJS Ketenagakerjaan, kami berharap para nelayan dapat bekerja dengan lebih tenang dan memiliki jaminan sosial yang bisa dimanfaatkan saat dibutuhkan,” ujar Anggi Siahaan.
Suherman, salah satu nelayan penerima manfaat program ini, mengungkapkan rasa syukurnya atas kepedulian PT Timah terhadap nelayan di Desa Gantung dan sekitarnya.
“Kami sangat berterima kasih kepada PT Timah yang peduli terhadap nelayan. Bantuan BPJS Ketenagakerjaan ini sangat membantu kami agar bisa bekerja dengan lebih tenang dan memberikan perlindungan bagi keluarga kami,” ujarnya.
Menurut Suherman, pekerjaan sebagai nelayan memiliki risiko tinggi, terutama karena 80 persen aktivitas mereka berlangsung di laut dengan kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi.
“Bekerja sebagai nelayan sangat berisiko, karena kami berhadapan dengan gelombang tinggi, angin kencang, dan cuaca yang bisa berubah sewaktu-waktu. Kami berharap program ini bisa berlanjut di tahun-tahun mendatang agar perlindungan kami tetap terjamin,” tambahnya.
Ia juga mengapresiasi PT Timah yang selama ini tidak hanya memberikan bantuan BPJS Ketenagakerjaan, tetapi juga berbagai bantuan lain seperti alat tangkap ikan, pukat, dan perlengkapan melaut.
Sebagai bagian dari holding industri pertambangan MIND ID, PT Timah telah menjalankan program fasilitasi BPJS Ketenagakerjaan bagi nelayan dan kelompok rentan sejak tahun 2022. Hingga tahun 2023, tercatat sebanyak 959 nelayan dan kelompok rentan telah terdaftar dalam program ini.
Selain program jaminan sosial, PT Timah juga terus berupaya meningkatkan kesejahteraan nelayan melalui berbagai inisiatif lain, seperti bantuan alat tangkap, pemberdayaan kelompok nelayan untuk budidaya perikanan, serta berbagai program lain yang mendukung perekonomian masyarakat pesisir.
Dengan adanya program ini, PT Timah berharap nelayan di Belitung Timur dan wilayah lainnya dapat bekerja lebih tenang, terlindungi, dan memiliki masa depan yang lebih sejahtera. (Din)