BangkaBangka BelitungBerandaBeritaPT Timah

Dari Tambang ke Terumbu, Inovasi PT Timah Tbk Buka Harapan Baru untuk Laut dan Wisata Bangka

BANGKA – Perairan di sekitar Pulau Putri, Desa Penyusuk, Kabupaten Bangka, kini menyimpan harapan baru.

Di balik kejernihan lautnya, tersimpan jejak inovasi lingkungan yang dilakukan oleh PT Timah Tbk bersama masyarakat pesisir dan mitra strategis lainnya.

PT Timah kembali meluncurkan inisiatif pelestarian lingkungan lewat penenggelaman 15 unit coral garden—struktur buatan untuk mendukung pertumbuhan terumbu karang dan ekosistem laut, Rabu (30/7/2025).

Kegiatan ini bukan sekadar simbolis, tetapi bagian dari upaya panjang restorasi ekosistem laut yang telah dirintis perusahaan sejak 2018.

Dalam kegiatan kali ini, PT Timah melibatkan kelompok nelayan lokal, Yayasan Sayang Babel Kite, dan para investor dari platform investasi digital Stockbit. Kolaborasi lintas sektor ini membuktikan bahwa tanggung jawab lingkungan bisa dibagi dan dikelola bersama untuk masa depan yang lebih hijau dan inklusif.

“Penenggelaman coral garden ini adalah bentuk nyata komitmen kami dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Inisiatif ini juga sekaligus mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir,” ujar Anggi Siahaan, Department Head Corporate Communication PT Timah Tbk.

Program ini memberikan dampak ganda. Selain memulihkan kondisi laut yang terdampak aktivitas manusia, keberadaan coral garden telah mulai dirasakan manfaatnya oleh para nelayan. Salah satunya adalah Ramadan, nelayan setempat yang turut terlibat dalam proses penenggelaman.

“Dulu kami harus melaut jauh dan tidak pasti hasilnya. Sekarang, karena adanya coral garden, kami tahu di mana harus mencari ikan. Lebih dekat, lebih aman, dan hasilnya pun meningkat,” ungkap Ramadan dengan penuh semangat.

Ia menambahkan bahwa kehadiran coral garden juga menjadi daya tarik wisata. “Sering ada wisatawan minta diantar snorkeling ke sini. Mereka senang melihat biota laut yang makin banyak,” tambahnya.

Baca juga  Gubernur Hidayat Arsani Lantik 392 PPPK, Tegaskan Profesionalisme dan Loyalitas Aparatur Negara

Tidak hanya sebagai alat bantu nelayan, coral garden juga membuka peluang besar bagi pengembangan ekowisata. Menurut Indra Ambalika, Ketua Yayasan Sayang Babel, inisiatif ini bukan hanya soal lingkungan, tetapi bagian dari strategi jangka panjang menciptakan kesejahteraan masyarakat.

“Kita tidak bisa bicara laut hanya dari satu sisi, entah itu pertambangan, perikanan, atau wisata. Laut harus dilihat sebagai sumber kehidupan bersama. Coral garden ini adalah jembatan dari konservasi ke kesejahteraan,” kata Indra.

Ia menambahkan bahwa artificial reef seperti coral garden, fish shelter, dan transplantasi karang yang mereka tanam sejak 2018 kini telah menjadi bagian dari ekosistem alami. Ikan-ikan mulai berkembang biak, dan karang tumbuh subur di sekelilingnya.

Keterlibatan investor dari Stockbit juga memberi warna baru. Ini membuktikan bahwa program berbasis lingkungan bisa menarik minat dunia keuangan untuk ikut serta dalam investasi sosial jangka panjang. Dengan konsep green investment, kegiatan ini menciptakan nilai tambah, baik dari sisi lingkungan, ekonomi, maupun reputasi korporasi.

Di tengah tantangan perubahan iklim dan degradasi lingkungan, langkah PT Timah menunjukkan bahwa perusahaan tambang pun dapat menjadi bagian dari solusi. Program coral garden ini menjadi bukti bahwa inovasi lingkungan dapat sejalan dengan pembangunan berkelanjutan—mengangkat ekonomi nelayan, memperkuat pariwisata, dan menjaga laut tetap hidup.

PT Timah berharap program ini bisa terus berlanjut dan diperluas ke wilayah lainnya. Dengan dukungan banyak pihak, coral garden bukan lagi sekadar struktur beton di dasar laut, tapi simbol transformasi: dari eksploitasi menjadi rehabilitasi, dari kerusakan menjadi harapan.

“Kami percaya laut adalah warisan. Apa yang kami lakukan hari ini, adalah bentuk tanggung jawab untuk generasi mendatang,” tutup Anggi Siahaan.

(Tri)

1 2Laman berikutnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!