Bangka BelitungBelitungBerandaBeritaPT Timah

Dari Tambang ke Etalase Dunia, PT Timah Dorong UMKM Jadi Pilar Ekonomi Pascatambang Lewat Belitung Expo 2025

BELITUNG — Dalam era pascatambang, tantangan terbesar bukan hanya pada pemulihan lahan, tetapi juga membangun kemandirian ekonomi masyarakat lokal, Rabu (2/7/2025).

Inilah yang coba dijawab oleh PT Timah Tbk, yang kini tidak hanya dikenal sebagai perusahaan tambang, tetapi juga sebagai penggerak transformasi ekonomi berbasis komunitas.

Melalui partisipasinya dalam Belitung Expo 2025, PT Timah Tbk kembali menegaskan komitmen kuatnya dalam menjadikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai pilar utama ekonomi pascatambang.

Kegiatan yang berlangsung 1–5 Juli 2025 di Kawasan Tanjung Pendam, Kabupaten Belitung ini merupakan bagian dari peringatan Hari Jadi Kota Tanjungpandan ke-187, dan dibuka oleh Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Hellyana bersama Bupati Belitung Djony Alamsyah.

Melalui kemitraan dengan Rumah BUMN Belitung, PT Timah Tbk menampilkan lebih dari 150 produk dari puluhan UMKM binaannya yang tersebar di wilayah operasional perusahaan. Produk-produk tersebut merupakan hasil pendampingan menyeluruh yang mencakup pelatihan usaha, bantuan modal, branding, legalitas, hingga fasilitasi pemasaran digital dan pameran.

Kategori produk yang ditampilkan meliputi:

Kuliner khas daerah: sambal lingkung, keripik sukun, madu hutan, kopi Belitung

Kerajinan dan kriya: anyaman akar serunai, hiasan dari limbah tambang, kerang laut,

Batik dan fashion lokal: batik motif daun simpor dan akar serunai, tenun khas pesisir,

Produk inovatif: sabun kaolin, lilin aromaterapi dari herba tambang, masker tanah liat.

“Kami tidak ingin tambang menjadi akhir dari ekonomi lokal. Justru, kami ingin menjadikan tambang sebagai pijakan awal bagi masyarakat untuk naik kelas melalui UMKM,” ujar Anggi Siahaan, Department Head Corporate Communication PT Timah Tbk.

Mayoritas pelaku UMKM binaan PT Timah adalah masyarakat dari sekitar area pertambangan: mantan karyawan tambang, keluarga pekerja, hingga pemuda lokal yang sebelumnya tidak memiliki akses terhadap kewirausahaan.

Melalui pendekatan pembinaan yang intensif, PT Timah Tbk tidak hanya memberikan dukungan modal, tetapi juga membangun kapasitas dan mentalitas wirausaha. Mereka didorong untuk berinovasi, menjaga kualitas produk, serta siap bersaing secara global.

“Saya dulunya ibu rumah tangga yang hanya menjahit. Setelah ikut program binaan, saya sekarang punya brand batik sendiri dan kirim ke luar Belitung,” cerita Ibu Sari, pelaku UMKM batik mitra PT Timah Tbk yang produknya laris manis di stan expo.

Baca juga  DPRD Soroti Temuan BPK, Gubernur Hidayat Arsani Siap Berbenah: Saatnya Tata Kelola Anggaran Lebih Transparan

Belitung Expo 2025 menjadi momentum penting bagi para pelaku UMKM untuk memperluas jejaring dan menjangkau pasar lebih luas. Tidak hanya dikunjungi oleh masyarakat lokal, expo ini juga menarik minat pembeli dari luar daerah bahkan luar negeri.

Berdasarkan data panitia:

Lebih dari 12.000 pengunjung hadir selama tiga hari pertama.

Produk UMKM binaan PT Timah mencatat transaksi penjualan lebih dari Rp1,3 miliar.

7 UMKM binaan masuk tahap kurasi ekspor melalui Rumah BUMN dan mitra e-commerce internasional.

Produk seperti kopi Belitung, batik motif etnik, dan sabun kaolin menjadi incaran pembeli luar daerah yang tertarik pada produk ramah lingkungan dan beridentitas lokal.

Bupati Belitung Djony Alamsyah memberikan apresiasi atas kontribusi PT Timah yang tidak hanya berfokus pada kegiatan industri, tetapi juga membina ekonomi kreatif masyarakat.

“PT Timah membuktikan bahwa industri tambang bisa menjadi pendorong pembangunan berkelanjutan. Apa yang kita lihat di Belitung Expo ini adalah wajah baru Belitung mandiri, kreatif, dan siap bersaing,” ujarnya.

Belitung Expo 2025 bukan hanya ajang promosi, tetapi juga refleksi keberhasilan PT Timah dalam menjalankan program pemberdayaan yang strategis. Perusahaan berhasil mengubah warisan tambang menjadi landasan pertumbuhan ekonomi komunitas, menjadikan UMKM bukan sebagai pelengkap, tapi sebagai tulang punggung ekonomi pascatambang.

“Bagi kami, keberhasilan bukan hanya dari produksi timah. Keberhasilan sejati adalah ketika masyarakat bisa berdiri di atas kakinya sendiri lewat produk dan usahanya,” tutup Anggi Siahaan.

Langkah PT Timah dalam mendampingi UMKM Belitung adalah contoh nyata bahwa pembangunan pascatambang bisa diwujudkan secara inklusif, berkelanjutan, dan berdampak luas.

Dari lorong-lorong tambang yang dulu digali, kini tumbuh harapan-harapan baru: usaha kecil yang mengakar, bertumbuh, dan kini tampil percaya diri di panggung dunia. (Eboy)

sumber: www.timah.com

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!