Cetak Guru Hebat, PT Timah Tbk Dorong Penulisan Karya Ilmiah Populer Lewat Program Timah Mengajar di Bangka Barat
BANGKA BARAT — PT Timah Tbk kembali menunjukkan komitmennya terhadap dunia pendidikan, khususnya dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia di wilayah lingkar tambang, Sabtu (14/6/2025).
Melalui program unggulan Timah Mengajar, perusahaan pelat merah ini menggelar pelatihan bertajuk “Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Penulisan Karya Tulis Ilmiah Populer sebagai Wujud Pengembangan Profesi Tahun 2025”, yang dilaksanakan pada 11–13 Juni 2025 di Wisma Timah Sriwijaya, Mentok, Kabupaten Bangka Barat.
Program ini menyasar para guru dari berbagai jenjang pendidikan. Mulai dari SD, SMP, hingga SMA/SMK yang berdomisili di Bangka Barat.
Fokus utama kegiatan ini adalah membekali para pendidik dengan keterampilan menulis karya tulis ilmiah populer, sebagai upaya memperkuat budaya literasi, inovasi pembelajaran, serta memberikan ruang bagi para guru untuk menyampaikan gagasan dan pandangan secara luas kepada masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini mendapat sambutan antusias dari para peserta. Materi yang disampaikan bukan hanya bersifat teoritis, tetapi juga praktis dan aplikatif.
Para guru dibimbing untuk memahami struktur penulisan karya ilmiah populer, teknik menulis yang komunikatif, serta strategi publikasi di media massa.
Diki, guru SDN 5 Jebus, mengaku mendapatkan banyak ilmu baru dari pelatihan ini.
“Materinya sangat bermanfaat. Kami mendapat wawasan baru tentang cara menulis karya ilmiah populer yang baik dan benar. Ilmu ini akan kami implementasikan di sekolah, baik dalam proses belajar mengajar maupun kepada sesama guru,” ungkapnya penuh semangat.
Sementara itu, Helen Moriska, guru SDN 5 Parittiga, menyatakan bahwa pelatihan ini menjadi pintu pembuka menuju pengembangan literasi yang lebih luas di kalangan pendidik.
“Alhamdulillah, kami mendapatkan banyak literasi ilmu. Ke depan, kami berencana menyebarkan karya-karya kami ke media lokal dan nasional. Semoga program ini tidak berhenti sampai di sini, dan bisa menjangkau lebih luas, termasuk ke masyarakat,” jelasnya.
Alias, guru SDN 19 Tempilang, yang sebelumnya belum akrab dengan konsep karya ilmiah populer, kini merasa lebih percaya diri dan termotivasi.
“Awalnya kami belum paham bagaimana menulis karya ilmiah populer. Berkat program ini, kami jadi lebih termotivasi. Harapannya, PT Timah bisa terus memfasilitasi pelatihan serupa di bidang pendidikan lainnya,” ujarnya.
Tidak ketinggalan, Ermawati dari SDN 10 Jebus menekankan pentingnya program ini sebagai ruang aktualisasi dan pengembangan potensi guru.
“Kami jadi tahu pentingnya menulis karya tulis ilmiah populer. Semoga dari pelatihan ini, kami bisa memberikan opini atau pandangan untuk kemajuan Bangka Barat,” katanya.
Ketua pelaksana kegiatan, Derry Nodyanto, menyampaikan bahwa Timah Mengajar bukan sekadar program CSR biasa, tetapi gerakan yang mendorong lahirnya guru-guru literat yang aktif menulis dan berpikir kritis.
“Apa yang dilakukan PT Timah ini bukan hanya berdampak positif bagi perusahaan, tapi juga menjadi energi baru bagi guru, dinas pendidikan, komunitas literasi, dan tentunya generasi penerus,” ucapnya.
Sebagai tindak lanjut, Derry menjelaskan bahwa karya-karya yang dihasilkan selama pelatihan ini akan dibukukan dalam bentuk kumpulan opini ilmiah populer dan pantun literasi, yang nantinya akan dipublikasikan untuk masyarakat luas.
“Output dari kegiatan ini akan kami dokumentasikan dalam bentuk buku yang akan dipublikasikan kepada masyarakat. Ini adalah langkah awal menuju ekosistem literasi yang lebih kuat,” tambahnya.
Pelatihan ini ditutup dengan pemberian penghargaan kepada peserta aktif dan kreatif, terutama dalam lomba dokumentasi foto dan video kegiatan melalui media sosial.
Langkah ini menjadi simbol bahwa literasi bukan sekadar kemampuan baca tulis, tetapi juga cara berpikir, berkarya, dan berkontribusi bagi kemajuan daerah.
Dengan semangat keberlanjutan, PT Timah berharap Timah Mengajar akan terus berkembang dan menjangkau lebih banyak pendidik di wilayah operasionalnya, serta menjadi inspirasi program literasi serupa di seluruh Indonesia. (Ayi)
sumber: www.timah.com
