PT Timah Tbk Catatkan Laba Triliun, Fokus Berbenah Hadapi Tambang Ilegal dan Tumpang Tindih Lahan

PANGKALPINANG — PT Timah Tbk terus mencatatkan kinerja positif sebagai salah satu motor industri pertambangan nasional, Senin (19/5/2025).
Perusahaan yang merupakan anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,19 triliun pada tahun buku 2024, serta berhasil membukukan laba Rp116,86 miliar pada kuartal I tahun 2025.
Capaian ini menjadi sinyal positif atas strategi perbaikan internal dan efisiensi operasional yang sedang digalakkan perusahaan.
Direktur Utama PT Timah Tbk, Restu Widiyantoro, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI mengungkapkan bahwa perseroan tengah fokus meningkatkan produktivitas sekaligus memperkuat tata kelola perusahaan.
“Kami terus mendorong peningkatan produktivitas bijih timah, memperbaiki pengamanan di wilayah IUP, dan meningkatkan kualitas SDM agar kinerja bisa terus tumbuh secara berkelanjutan,” ujar Restu di hadapan para anggota DPR.
Restu menegaskan bahwa sebagai perusahaan tambang milik negara, PT Timah berkomitmen melaksanakan proses bisnis yang tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga mengedepankan prinsip Good Mining Practice dan tata kelola yang baik (Good Corporate Governance/GCG).
“Kami ingin mengoptimalkan nilai perusahaan, berkontribusi untuk negara, pemegang saham, dan yang tak kalah penting adalah tanggung jawab sosial kepada masyarakat,” tegasnya.
Namun, tantangan yang dihadapi tidak ringan. Restu menyebutkan bahwa dua isu utama yang menghambat laju kinerja perusahaan adalah tambang tanpa izin (ilegal) yang menjamur di wilayah konsesi PT Timah serta persoalan tumpang tindih lahan yang kompleks.
Aktivitas tambang ilegal tidak hanya merugikan negara secara ekonomi, tetapi juga merusak lingkungan dan mengganggu operasional resmi perusahaan. Oleh karena itu, PT Timah kini memperkuat sinergi dengan aparat penegak hukum dan pemerintah daerah untuk menangani persoalan ini secara tegas dan berkelanjutan.
Selain itu, konflik lahan juga menjadi sorotan penting. Tumpang tindih antara wilayah IUP PT Timah dengan lahan masyarakat atau instansi lain menjadi penghambat dalam menjaga kelancaran operasi perusahaan. Penyelesaian persoalan agraria ini menjadi prioritas strategis jangka menengah.
Di sisi lain, PT Timah juga terus mendorong program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) di wilayah operasionalnya. Hal ini dilakukan untuk menjaga harmoni dengan masyarakat sekitar serta memperkuat legitimasi sosial perusahaan dalam jangka panjang.
Dengan kombinasi antara kinerja keuangan yang solid dan tekad menyelesaikan tantangan struktural, PT Timah optimistis mampu menjaga keberlanjutan bisnis, memperkuat posisi sebagai pemimpin industri timah dunia, dan terus memberi manfaat sebesar-besarnya bagi bangsa dan negara. (Shin)
sumber: www.timah.com