Pempek Udang Ak Leho Belo Laut, dari Dapur Rumah ke Usaha Mandiri Berkat PT Timah

BANGKA BARAT — Siapa sangka pempek berbahan dasar udang yang dulunya hanya dibuat untuk konsumsi keluarga kini menjadi usaha kuliner yang berkembang pesat dan menginspirasi banyak perempuan di Desa Belo Laut, Kabupaten Bangka Barat, Jumat (9/5/2025).
Pempek Udang Ak Leho, itulah nama produk olahan khas yang kini makin dikenal berkat kerja keras kelompok usaha yang dipimpin oleh Mersi, serta dukungan penuh dari PT Timah Tbk.
Menurut Mersi, usaha ini berawal dari keinginan sederhana untuk memanfaatkan hasil laut yang melimpah di sekitar desa.
Bersama beberapa rekan, ia mulai membuat pempek udang dalam skala kecil, sekadar untuk dinikmati keluarga dan tetangga sekitar.
“Dulu kita buat hanya kalau mau dimakan atau kalau ada yang pesan sedikit-sedikit. Kalau jualan pun, kami datang sendiri ke kantor-kantor pemerintahan menawarkan langsung,” kenang Mersi.
Namun titik balik usaha ini terjadi ketika PT Timah hadir dan memberikan dukungan nyata.
Melalui program pemberdayaan masyarakat, PT Timah membantu kelompok usaha ini dengan berbagai peralatan penunjang, seperti mesin giling, alat kemasan vakum, freezer untuk penyimpanan bahan baku, hingga rumah produksi yang memadai.
“Alhamdulillah sekarang kita sudah bisa produksi rutin setiap hari. Karena sudah ada freezer, saat musim udang kita bisa beli dalam jumlah banyak dan simpan. Jadi meski sedang tidak musim, kami tetap bisa produksi,” jelasnya.
Kini, dalam hari-hari biasa kelompok ini mampu memproduksi ratusan pempek udang per hari dengan kebutuhan bahan baku sekitar 20–30 kilogram udang segar. Angka ini meningkat drastis ketika memasuki masa-masa ramai seperti menjelang lebaran atau hari besar lainnya.
Lebih dari sekadar usaha kuliner, Pempek Udang Ak Leho kini juga menjadi penggerak ekonomi lokal. Banyak ibu rumah tangga di sekitar Desa Belo Laut yang ikut terlibat, mulai dari membantu mengupas udang hingga proses pengemasan. Usaha ini membuka peluang penghasilan tambahan bagi warga, terutama perempuan.
“Kalau dulu kami cuma produksi berdua bertiga, sekarang banyak ibu-ibu sekitar yang ikut bantu. Jadi manfaatnya bukan cuma untuk kami anggota kelompok, tapi juga untuk warga sekitar,” ujar Mersi dengan semangat.
PT Timah juga aktif dalam membantu mempromosikan produk ini, sehingga jangkauan pasarnya makin luas. Bahkan, PT Timah sendiri sering memesan langsung untuk keperluan kegiatan perusahaan, yang semakin menumbuhkan semangat para pelaku usaha kecil ini.
Meski demikian, Mersi mengakui perjalanan ini tidak selalu mudah. Masih ada tantangan seperti pemasaran yang belum maksimal dan ketersediaan bahan baku yang kadang fluktuatif.
Namun, bantuan dan pembinaan dari PT Timah menjadi motivasi kuat bagi mereka untuk terus maju.
“Bantuan itu bukan cuma soal alat atau tempat, tapi juga semangat. Kami merasa punya tanggung jawab untuk berkembang karena sudah diberi kepercayaan. Jadi kami harus bisa lebih mandiri dan bermanfaat bagi banyak orang,” ungkapnya.
Mersi berharap ke depan PT Timah tetap menjadi mitra pendukung yang setia, agar Pempek Udang Ak Leho bisa terus berkembang menjadi produk unggulan Bangka Barat, sekaligus menjadi contoh nyata bagaimana kemitraan yang tepat bisa mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa. (Ayi)
sumber: www.timah.com