Bangka BelitungBeritaPangkalpinangPT Timah

Dukung Transisi Energi Bersih, PT Timah Tbk Perkuat Strategi Dekarbonisasi Menuju Net Zero Emission 2060

PANGKALPINANG – PT Timah Tbk semakin menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi bersih dan mengurangi dampak perubahan iklim melalui strategi dekarbonisasi yang terukur dan berkelanjutan, Rabu (26/02/2025)

Langkah ini sejalan dengan target Net Zero Emission (NZE) 2060 yang dicanangkan pemerintah Indonesia dalam Perjanjian Paris.

Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan, PT Timah telah menyusun roadmap dekarbonisasi yang dimonitoring secara berkala untuk memastikan pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK).

Berbagai inisiatif telah diterapkan guna mengurangi dampak emisi karbon, meningkatkan efisiensi energi, serta mengadopsi teknologi ramah lingkungan.

Departement Head Corporate Communication PT Timah, Anggi Siahaan, menjelaskan bahwa salah satu langkah utama yang dilakukan perusahaan adalah melakukan PLNisasi di pabrik peleburan guna mengurangi penggunaan bahan bakar minyak pada mesin PLTD. Selain itu, PT Timah juga mengoptimalkan efisiensi energi di seluruh lini produksi.

Beberapa langkah konkret yang telah dan akan terus dilakukan PT Timah dalam upaya dekarbonisasi meliputi:

Pengurangan Konsumsi Energi Fosil :

Penggunaan biodiesel B35 sebagai bahan bakar terbarukan, dengan target transisi ke B100 sesuai perkembangan teknologi.

Implementasi solar photovoltaic (PLTS) di area reklamasi Air Jangkang dan Selinsing dengan kapasitas 10 kWP.

Baca juga  Sinergi Polres Basel dan Warga Keposang, Tanam Jagung, Gelar Gerakan Pangan Murah dan Pengobatan Gratis

Konversi alat angkut dari energi fosil ke listrik guna meningkatkan efisiensi operasional.

Efisiensi Energi & Elektrifikasi :

Mengurangi emisi dari penggunaan bahan bakar minyak dengan mengalihkan sistem energi ke listrik.

Optimalisasi penggunaan energi di seluruh proses produksi untuk meminimalisir pemborosan.

Modifikasi dan perawatan peralatan tambang agar lebih efisien dalam konsumsi energi.

Investasi pada Teknologi Ramah Lingkungan :

Penggunaan aset berteknologi tinggi yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan.

Pengembangan bisnis berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai langkah strategis menuju ekonomi hijau.

Meningkatkan Daya Saing di Era Ekonomi Hijau :

Langkah dekarbonisasi yang dijalankan PT Timah tidak hanya bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga untuk memperkuat daya saing perusahaan di tengah persaingan industri global yang semakin mengedepankan prinsip keberlanjutan.

“Inisiatif yang dilakukan PT Timah diharapkan dapat membawa dampak positif bagi lingkungan sekaligus memastikan keberlanjutan bisnis perusahaan dalam menghadapi tantangan industri yang semakin berorientasi pada ekonomi hijau,” ujar Anggi.

Melalui komitmen ini, PT Timah Tbk terus berupaya menjadi pionir dalam penerapan industri tambang berkelanjutan di Indonesia, mendukung transisi energi bersih, serta berkontribusi dalam upaya global mengatasi perubahan iklim. (Shin)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!